SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Global

UNHCR Ucap Terima Kasih ke Warga Aceh Selatan karena Terima 152 Pengungsi Rohingya

SELATAN ACEH, sp-globalindo.co.id – Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan warga Aceh Selatan atas kesediaannya menerima atau menyelamatkan 152 pengungsi Rohingya.

UNHCR mengatakan lebih dari 150 pengungsi Rohingya, termasuk perempuan dan anak-anak, telah diselamatkan di lepas pantai Indonesia setelah perahu mereka terombang-ambing selama berhari-hari di laut.

Kelompok etnis Rohingya yang mayoritas beragama Islam menghadapi penganiayaan parah di Myanmar.

Baca Juga: UNHCR mendesak Indonesia menyelamatkan kapal Rohingya yang mendekati Aceh membawa ratusan pengungsi

Ribuan orang telah mempertaruhkan nyawa mereka dalam perjalanan laut yang panjang dan berbahaya untuk mencapai Malaysia atau Indonesia.

Perahu yang membawa 152 pengungsi Rohingya sejak pekan lalu itu berada sekitar 1,6 km di lepas pantai Kabupaten Aceh Selatan. Namun, mereka akhirnya diperbolehkan mendarat pada Kamis (24/10/2024).

“UNHCR mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat lokal atas semangat kemanusiaan dan penyelamatan nyawa mereka, serta mengizinkan 152 pengungsi untuk mendarat,” kata Faisal Rahman, rekan perlindungan UNHCR di Indonesia, dalam pernyataan yang dikutip AFP.

Menurutnya, sebagian besar penumpang adalah perempuan dan anak-anak yang rentan menjadi korban perdagangan manusia.

Ia menegaskan kesiapan UNHCR dan lembaga kemanusiaan lainnya untuk membantu pengungsi.

Kedatangan warga Rohingya ke Indonesia mengikuti pola siklus, melambat saat terjadi badai dan meningkat saat kondisi laut tenang, seperti yang terjadi pada beberapa minggu terakhir.

Baca Juga: 150 Orang Rohingya Diizinkan Mendarat di Aceh Selatan Setelah Sepekan

Kelompok lain yang terdiri lebih dari 140 pengungsi Rohingya mendarat di provinsi Sumatera Utara pada hari Kamis.

Indonesia tidak menandatangani konvensi pengungsi PBB dan menyatakan tidak akan dipaksa menerima pengungsi dari Myanmar, dan mendesak negara-negara tetangga untuk berbagi beban dan merelokasi warga Rohingya ke wilayah mereka.

Banyak warga Akhechnik, yang memiliki kenangan akan puluhan konflik berdarah, bersimpati dengan penderitaan sesama Muslim mereka.

Namun ada pula yang mengatakan kesabaran mereka telah diuji, karena warga Rohingya kurang memanfaatkan sumber daya dan terkadang bentrok dengan penduduk setempat.

Pada bulan Desember 2023, ratusan mahasiswa memaksa lebih dari 100 pengungsi Rohingya mengungsi, menyerbu gedung pertemuan di Aceh dan menghancurkan barang-barang mereka.

  Dapatkan pilihan berita dan pembaruan di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan aplikasi WhatsApp Anda sudah terinstal.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *