Ada Usul Gubernur Dipilih DPRD, Pimpinan Komisi II: Kita Kumpulkan Masukan Berbagai “Stakeholder”
JAKARTA, Kompass.com – Wakil Ketua Komisi II DRP Dede Yusuf berpesan, seluruh informasi terkait laporan pemilu yang dilakukan DRDA akan dimasukkan pada putaran pertama.
“Kalau saya usulkan, kami sedang mengumpulkan usulan naskah akademis dari berbagai pemangku kepentingan, jadi tidak hanya dari sudut pandang politik,” kata Dede saat ditemui di kantor KPU, Jakarta, Senin (2/12/2019). 2024).
Namun, dia tidak mempermasalahkan perbincangan seputar lamaran tersebut
Baca Juga: Penilaian Partai Demokrat 2024: GOP usulkan pilih gubernur, adakan pemilu presiden dan legislatif terpisah.
Sebaliknya, menurut Deputi, usulan pemilihan gubernur oleh DP seharusnya mengubah UU Pemilu dan UU Pemerintahan Daerah.
“Kalau kita kembali ke otonomi daerah, otonomi daerah maunya di mana? Di tingkat kabupaten/kota, di tingkat kabupaten, atau di tingkat desa? Kita inginnya pertama-tama melalui filosofi, sosiologi, dan sebagainya,” ujar Nam. .
“Baru kita lihat peran pemerintah provinsi apa? Apakah kepala daerah atau kepanjangan tangan pemerintah pusat? Artinya dimasukkan ke dalam peraturan daerah.”
Politisi PKK Jazilul Fawaid mengumumkan pemilihan umum akan diselenggarakan oleh DP.
Baca Juga: Gubernur Calon DPRK Kaji Ulang PKB karena Biaya Politik Tinggi
Ia menginformasikan, BNPB sedang mengkaji usulan penyelenggaraan pemilu yang diajukan Partai Rakyat Demokrat.
Karena uang dalam jumlah besar bisa digunakan untuk keperluan lain
“Karena lebih mahal. Bayangkan satu pemilu di Jabar biayanya 1,9 triliun rupiah. Sekarang kalau bangun sekolah, berapa biaya sekolah itu?” kata Jazilul, Jumat (29/11/2024) malam
Baginya, jika sistem ini dirundingkan, partisipasi masyarakat masih bisa terjamin dengan memilih partai politik.
Kemudian parpol akan mengalokasikan personelnya ke DP dan menyeleksinya sesuai kemauan masyarakat.
“Lebih baik diberikan ke DRDA saja, lebih mudah. Masyarakat bisa memberikan masukan kepada partai dan organisasi lain agar calon yang lebih mainstream bisa diusung,” tuturnya. Pilih saluran favorit Anda untuk mengakses saluran Compass.whatsapp untuk berita seluler Anda: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.