SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

SP NEWS GLOBAL Afasia

sp-globalindo.co.id – Afasia merupakan kelainan saraf yang menyebabkan gangguan komunikasi seperti bicara, menulis, dan pemahaman bahasa, baik verbal maupun nonverbal.

Afasia biasanya terjadi segera, seperti setelah stroke atau cedera kepala.

Namun, kondisi ini juga bisa terjadi secara bertahap, seperti tumor otak yang tumbuh lambat atau penyakit yang menyebabkan kerusakan permanen atau degeneratif.

Baca juga: Ketahui Tiga Jenis Stroke yang Paling Banyak Dihadapi Penderita Stroke

Tingkat keparahan gagal jantung dapat bergantung pada beberapa kondisi, termasuk penyebab dan derajat kerusakan otak. Gejala

Afasia dapat memberikan berbagai gejala, seperti: Percakapan, kesulitan memikirkan kata-kata yang ingin diucapkan, kesalahan dalam bercerita, namun tetap dapat berkomunikasi (misalnya mengucapkan “pena” bukan spidol). Namun, Anda juga bisa mengucapkan sesuatu yang tidak bermakna sama sekali, misalnya mengucapkan “bola” namun malah mengucapkan “radio”, misalnya “terima kasih” dan bukannya “terima kasih”. Menggunakan kata-kata buatan sendiri, kesulitan mengucapkan kalimat, menggabungkan kata-kata buatan sendiri dengan kata lain, dan membuat kalimat yang mungkin terdengar tidak masuk akal. Kognisi Kesulitan memahami apa yang dikatakan orang lain, terutama ketika Anda berbicara terlalu cepat atau berbisik. Di sisi lain, sulit untuk memahami kalimat yang panjang dan rumit, sulit untuk memahami apa yang dikatakan orang lain di lingkungan yang bising atau di sekitar kelompok besar.

Baca juga: Jenis-Jenis Penyakit yang Perlu Hati-hati dalam Membaca dan Menulis, Pola Membaca yang Sulit, Buku atau Layar Komputer, Ejaan dan Penempatan Kata dalam Kalimat, Menggunakan Angka atau Berhitung, Seperti Mencatat Waktu, Menghitung Uang, atau Menambah dan mengurangi. Alasan

Afasia disebabkan oleh kerusakan pada bagian otak yang berperan dalam kognisi dan pembentukan bahasa.

Penyebab umum kecacatan: Stroke, yang seringkali menyebabkan cedera kepala parah, tumor otak, berkembang menjadi gangguan neurologis: Menyebabkan kerusakan pada otak dan sistem saraf, seperti demensia.

Afasia dapat menyerang semua kelompok umur, namun paling sering terjadi pada usia di atas 65 tahun.

Sebab, stroke dan neuropati progresif cenderung menyerang orang lanjut usia. Diagnosa

Dokter dapat mendiagnosis penderita demensia setelah menguji serangkaian fungsi kognitif, seperti latihan sederhana menyebutkan nama benda di dalam ruangan, mengulang kata dan kalimat, serta tes membaca dan menulis.

Baca juga: Pahami Gejala dan Dampak Negatif Stroke pada Anak

Tes fungsi kognitif ini bertujuan untuk menilai kemampuan seseorang dalam: Memahami ucapan dan tata bahasa dasar yang mengungkapkan kata, frasa, dan kalimat untuk interaksi sosial, misalnya percakapan atau pemahaman, lelucon, membaca, dan menulis kata dan kalimat

Selain itu, sesuai indikasi, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan laboratorium dan pencitraan seperti CT scan atau MRI. Pemeliharaan

Jika kerusakan otak masih ringan, pasien diharapkan dapat memperoleh kembali kemampuan berbahasanya tanpa pengobatan khusus.

Namun, dalam banyak kasus, pasien harus menjalani terapi wicara dan bahasa untuk memulihkan keterampilan bahasa mereka dan melengkapi pengalaman komunikasi mereka. Rehabilitasi bicara dan bahasa

Memperoleh keterampilan berbahasa adalah proses panjang yang membutuhkan waktu untuk pulih.

Terapi wicara dan bahasa pada penderita gagal jantung bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi manusia.

Contohnya termasuk mendapatkan kembali bahasa sebanyak mungkin, mempelajari cara mendapatkan kembali keterampilan bahasa yang hilang, dan menemukan cara lain untuk berkomunikasi.

Baca juga: Gejala Awal Stroke pada Pria Perlu Diwaspadai

Pengobatan: Memulai: Menurut Mayo Clinic, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengobatan paling efektif jika dimulai sesegera mungkin dengan bekerja dalam kelompok. Uji keterampilan komunikasi mereka dengan lebih aman. . Peserta dapat berlatih mengalihkan pembicaraan dan mengklarifikasi kesalahpahaman serta memperbaiki percakapan dengan berlatih menggunakan komputer: Terapi komputer dapat membantu mempelajari kembali kata kerja dan fonem. Dengarkan berita terkini dan informasi pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *