sp-globalindo.co.id – Kulit yang mengering bisa menyebabkan keintiman menyakitkan. Bahkan, bisa menimbulkan luka atau goresan pada vagina atau penis jika penetrasi terus dilakukan.
Untuk mencegah rasa sakit, pasangan biasanya mencoba melumasi. Lalu apakah air liur bisa dijadikan pelumas?
Ternyata, air liur tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai pelumas saat berhubungan intim. Penggunaan air liur justru dapat mengeringkan kulit dan menyebabkan beberapa masalah kesehatan.
Baca juga: Di usia berapa gairah wanita mencapai puncaknya? Berikut penjelasannya… Bahaya air liur digunakan sebagai pelumas
Berikut beberapa bahaya yang dapat timbul akibat penggunaan air liur sebagai pelumas saat penetrasi: Menjadikan vagina kering.
Air liur tidak disarankan digunakan sebagai pelumas karena mudah kering dan tidak licin. Penggunaan air liur justru mengeringkan vagina sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman saat berhubungan. Meningkatkan risiko infeksi menular seksual
Menggunakan air liur saat berhubungan seks dapat meningkatkan risiko infeksi menular seksual (IMS). Segala jenis penyakit menular seksual yang berhubungan dengan mulut dan tenggorokan bisa menular ke alat kelamin jika Anda dan pasangan menggunakan air liur sebagai pelumasnya.
Contoh infeksi yang dapat ditularkan antara lain herpes, gonore, klamidia, HPV, sifilis, dan trikomoniasis, lapor India Times.
Perlu diketahui, infeksi ini bisa bersifat asimtomatik atau tanpa gejala, sehingga penderita tidak menyadari bahwa dirinya mengidap infeksi menular seksual.
Baca juga: Cinta Bikin Awet Muda. Ini petunjuknya… Bakteri air liur memicu infeksi vagina
Jenis bakteri pada air liur berbeda dengan jenis bakteri pada wajah. Air liur juga mengandung enzim pencernaan yang berfungsi memecah makanan.
Dikutip dalam Health, bakteri dan enzim tersebut dapat mengganggu mikrobioma vagina sehingga membuat wanita rentan terkena infeksi jamur dan bakteri, termasuk bakterial vaginosis.
Air liur juga menyebabkan peradangan pada selaput lendir, yang menyebabkan rasa gatal dan terbakar. Menghambat motilitas sperma
Penggunaan air liur sebagai pelumas tidak hanya berdampak buruk pada vagina, tetapi juga berdampak negatif pada sperma.
Menurut ScienceDirect, enzim air liur dapat mengganggu membran sperma, menurunkan motilitas sperma, atau kemampuan bergerak efektif untuk membuahi sel telur.
Oleh karena itu, menggunakan air liur untuk melembabkan vagina saat berhubungan intim tidak disarankan bagi pasangan yang sedang mencoba memiliki momongan.
Setelah menyimak pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa air liur bukanlah cairan yang tepat digunakan sebagai pelumas saat berhubungan seks karena mempunyai efek berbahaya atau negatif pada area genital dan sperma.
Baca juga: Apa efek samping dari tidak berhubungan seks? Ini adalah daftar 11
Bagaimana cara mencegah vagina mengering saat berhubungan seks?
Untuk mengatasi kekeringan vagina, sebaiknya pasangan suami istri menggunakan pelumas berbahan dasar air yang mengandung gliserin. Anda juga bisa mencoba pelumas alami seperti lidah buaya, minyak kelapa, atau minyak zaitun.
Namun penggunaan pelumas berbahan dasar minyak tidak disarankan bagi pasangan yang menggunakan kondom lateks saat berhubungan seks. Pelumas berbahan dasar minyak dapat menyebabkan kondom rusak atau bocor.
Selain menggunakan pelumas, pasangan bisa menambah jumlah waktu foreplay atau waktu pemanasan agar vagina bisa membasahi dirinya sendiri. Anda bisa menghabiskan waktu mengobrol, menonton film, atau saling memijat.
Selain itu, pasangan juga bisa berkonsultasi ke dokter jika sering mengalami kekeringan pada vagina atau masalah seksual lainnya. Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.