SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Nasional

SP NEWS GLOBAL Anggaran Pertahanan di 10 Tahun Jokowi: Meningkat untuk Keamanan Nasional

JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Modernisasi dan pembenahan Kementerian Pertahanan menjadi salah satu tema utama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam masa jabatan dua periode atau 10 tahunnya.

Meski tidak mudah, namun Jokowi dinilai bisa menjadi penerus kepemimpinan sebelumnya yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam mewujudkan tujuan optimal kekuatan akar rumput.

Upaya modernisasi alutsista TNI akan terus dilakukan pasca reformasi.

Mesin perang seperti kapal perang, kapal selam, pesawat tempur, helikopter serang dan angkut, pesawat angkut, pesawat pemandu udara, dan pesawat pengisi bahan bakar yang sudah ketinggalan zaman mau tidak mau harus dipensiunkan.

Di sisi lain, TNI juga kesulitan menjaga alutsista produksi Blok Barat karena dikenai sanksi Amerika Serikat atas dugaan pelanggaran HAM pada masa Orde Baru.

Baca juga: Pimpinan MPR Temui Jokowi di Istana, Bagikan Undangan Pelantikan Prabowa

Setelah angin perubahan bertiup, pemerintah menyadari perlunya pembenahan sektor pertahanan dan alutsista.

Pasalnya, potensi ancaman pertahanan dan keamanan dunia yang terus berubah seiring berjalannya waktu mengharuskan pemerintah memiliki TNI yang selalu operasional dan dilengkapi dengan aset pertahanan yang mumpuni.

Di sisi lain, upaya modernisasi alutsista tidak mudah dan murah karena harganya yang mahal.

Oleh karena itu, pembagian anggaran pertahanan yang diatur dalam UUD 1945 terus menjadi perhatian banyak kalangan.

Selain itu, TNI masih mengandalkan produsen dari negara lain untuk pengadaan banyak alutsista modern seperti pesawat tempur, helikopter, kapal perang, kapal selam dan lain-lain.

Baca juga: 10 Tahun Jokowi, Manuver Dukung Demokrat Usai PDI-P “Tinggalkan” Dia

Besaran anggaran pertahanan yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berdasarkan kesepakatan antara pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DĽR) juga mengalami fluktuasi pada dua periode pemerintahan Jokowi, namun secara rata-rata meningkat.

Anggaran pertahanan tahun 2015 sebesar Rp105,91 triliun. Setahun kemudian, nilai anggarannya turun menjadi Rp 98,07 triliun.

Pada tahun 2017, anggaran pertahanan kembali ditingkatkan menjadi Rp117,51 triliun. Namun setahun kemudian turun menjadi Rp 106,83 triliun.

Pada tahun 2019, anggaran pertahanan APBN sebesar Rp115,42 triliun.

Pemerintahan Presiden Jokowi memasuki masa jabatan kedua, dilanda pandemi Covid-19.

Baca juga: Selama satu dekade kepemimpinan Jokowi, upaya pemberantasan kejahatan siber terus meningkat

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *