JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Gagasan pembentukan kekuatan siber TNI dinilai lebih mudah diterapkan dibandingkan dimensi lainnya.
Jika diterapkan, kekuatan siber TNI tidak akan terbebani dengan masalah pemeliharaan pertahanan seperti kekuatan militer lainnya, menurut Andi Vidjayant, penasihat senior di Laboratorium Indonesia 2045 (Lab 45).
Jadi kalau perencanaannya stabil dari awal, mungkin akan lebih mudah mempersiapkan kekuatan siber dibandingkan kekuatan lainnya,” kata Andy Vidyajanto di sela-sela Seminar ke-45 Laboratorium di Gedung Cikarang. Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa (10/08/2024) lalu.
Menurut Andy, membangun kekuatan siber dimulai dari awal, sehingga perencanaan dan penganggaran menjadi lebih mudah.
Baca juga: Respons Ancaman Digital, TNI AU Buka Skuadron Pendidikan Siber Pertama di Indonesia
Selain itu, pilar kekuatan siber saat ini mulai terbentuk pada tiga matra TNI, Mabes TNI, dan Kementerian Pertahanan.
Setiap satuan siber dikomandoi oleh seorang perwira senior TNI bintang satu.
“Gerakkan saja ke atas dan ke bawah. “Trickle down penyiapan satuan taktis adalah ke regulasi, kebijakan, kemudian level komando di level bintang tiga atau empat,” kata mantan gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhann) ini.
Andy percaya bahwa kekuatan siber akan memainkan peran penting dalam memerangi ancaman siber di masa depan.
Baca juga: Rencana Pembentukan Kekuatan Siber TNI: Urusan Pertahanan
Satuan taktis yang disiapkan bertugas menangani insiden siber yang menyerang sektor pertahanan dan mengancam kedaulatan negara.
Andi meyakini, di bawah pemerintahan presiden baru terpilih, Prabov Subjant, pembentukan kekuatan siber adalah sebuah kenyataan. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://vvv.vhatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.