SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Lifestyle

Apa Itu Brain Rot dan Dampaknya pada Kesehatan Mental?

Compas.com – Di era digital cepat, istilah ini semakin banyak digunakan. Istilah ini mencerminkan kondisi kualitas mental dan intelektual seseorang karena penggunaan konten yang dangkal atau berlebihan, terutama dari platform internet. 

Fenomena ini adalah fokus karena konten biasanya membuat pikiran kaya, kurang produktif dan bahkan mempengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan. 

Dengan meningkatnya aplikasi penggunaan media sosial dan hiburan, dekomposisi otak sekarang dianggap sebagai salah satu efek penggunaan digital yang tidak seimbang.

Jadi, apa itu kerusakan otak, dan bagaimana hal ini mempengaruhi kesehatan mental konsumen? Isi compastapekno yang telah Anda pertimbangkan secara lebih rinci. 

BACA JUGA: 6 Aplikasi Kesehatan Mental di Android dan iPhone Mobile, apa itu membusuk otak

Laporan dari Oxford University Press, istilah “mulut otak” pertama kali muncul dalam buku Walden Henry David Toro pada tahun 1854.

Dalam bukunya, Torre mengkritik kebiasaan orang yang lebih suka memilih ide -ide sederhana dan kecil, ide -ide yang kurang kompleks dan kompleks. 

Namun, di era digital saat ini, periode otak Gniyk memperoleh nilai baru, terutama di tengah percikan media sosial.

Antara 2023 dan 2024, frekuensi penggunaan istilah meningkat menjadi 230 persen, menekankan masalah yang terus mengembangkan efek konten internet, yang bukan kualitas. 

Istilah ini populer dengan gen Z dan Alpha, terutama pada platform seperti Tiktok, di mana konten virus sering kali dangkal atau bercanda tetapi nilai intelektual minimal.

Berbagai jenis konten di internet yang terkait dengan istilah peluruhan otak sering kali viral dan biasanya tidak memiliki nilai intelektual yang signifikan. 

Meskipun periode penghancuran otak ini sering digunakan dalam acak atau lelucon, istilah ini juga menyebabkan diskusi yang lebih serius tentang pengaruhnya terhadap kesehatan mental, terutama pada anak -anak dan remaja. 

Beberapa studi dan saran yang diterbitkan oleh lembaga kesehatan mental menekankan pentingnya mengenali dan menghindari konsekuensi negatif dari mengonsumsi konten tersebut. 

Ini menekankan perlunya membatasi efek konten yang tidak mendukung pertumbuhan intelektual dan emosional. Efek otak menyalakan masalah kesehatan mental

Orang -orang yang terlalu sering terkena konten atau konten di bawah standar, seringkali mengalami kesulitan mengingat hal -hal sederhana seperti nama, tanggal, atau peristiwa baru ini. 

Ini dapat memengaruhi pencapaian dan kehidupan pribadi, yang mengarah pada frustrasi dan mengurangi kepercayaan diri.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *