sp-globalindo.co.id – Cyberbullying adalah fenomena di mana seseorang atau kelompok menggunakan media digital, khususnya media sosial, untuk melecehkan, mempermalukan, atau menyerang individu lain secara verbal atau verbal.
Dengan meningkatnya penggunaan Internet dan media sosial, penjahat biasanya menyembunyikan identitas mereka atau menggunakan akun anonim untuk menghindari dampak buruk.
Jenis-jenis cyberbullying bermacam-macam, mulai dari komentar dan gosip yang menghina, hingga ancaman atau hinaan untuk mempermalukan korban di depan umum.
Salah satunya adalah Doxxing, yaitu tindakan mengungkapkan informasi pribadi seseorang secara online tanpa izin, dengan tujuan untuk mempermalukan, mengintimidasi, atau membahayakan korbannya.
Bagi yang masih bingung cara kerja dan bahaya doxxing di media sosial, berikut penjelasan lengkapnya.
Baca juga: Apa Itu Cyberbullying, Dampaknya dan Cara Mengatasi Pengertian Doxxing
Menurut Kaspersky, doxxing adalah tindakan mengungkapkan informasi pribadi tentang seseorang atau organisasi tanpa persetujuan mereka, biasanya melalui Internet.
Praktik ini melibatkan pengumpulan dan pengungkapan informasi sensitif seperti nama, alamat rumah, tempat kerja, nomor telepon, rincian keuangan, dan informasi pribadi lainnya yang sebelumnya bersifat rahasia atau sulit diperoleh.
Istilah doxxing berasal dari budaya hacker tahun 1990an, ketika pertarungan hacker berarti mengungkap identitas lawan.
Seiring berjalannya waktu, konsep ini telah berkembang ke dalam konteks yang lebih luas, termasuk pelecehan online, penindasan maya, dan penggunaan informasi pribadi untuk berbagai tujuan jahat, seperti menghukum, mengintimidasi, atau mempermalukan.
Doxxing dapat terjadi dalam berbagai cara, termasuk mengumpulkan informasi dari database publik dan platform media sosial, atau mendapatkannya secara ilegal melalui teknik peretasan dan rekayasa sosial.
Meskipun dalam beberapa kasus doxxing dianggap dibenarkan, misalnya untuk mengungkap perilaku berbahaya, hal ini sering kali dipandang negatif karena sifat predatornya dan konsekuensinya yang serius, seperti tekanan emosional, cedera fisik, atau ancaman nyata terhadap kehidupan sehari-hari. Cara kerja doxxing
Doxxing sering kali melibatkan berbagai metode pengumpulan informasi pribadi, termasuk: mengumpulkan informasi di media sosial
Doxxers sering mencari informasi yang tersedia untuk umum di platform media sosial, seperti nama, alamat, dan minat pribadi. Pengguna sering kali membagikan detail yang, jika digabungkan, dapat membuat profil lengkap. Serangan phishing
Hal ini melibatkan upaya mengelabui orang agar mengungkapkan informasi pribadi melalui email atau pesan yang terlihat sah. Begitu penjahat mendapatkan akses ke suatu akun, mereka dapat mengambil informasi sensitif. Akses catatan dan database publik
Informasi dari database pemerintah, seperti catatan properti dan pendaftaran pemilih, dapat diakses dan digunakan untuk menyerang sasaran.