SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

Apa yang Harus Dilakukan Jika Keracunan Makanan?

sp-globalindo.co.id- Keracunan makanan disebabkan oleh penanganan, pemasakan, atau penyimpanan makanan yang tidak tepat.

Semua makanan mengandung sejumlah kecil bakteri. Namun pada kondisi tertentu, bakteri dapat berkembang biak dalam jumlah yang cukup besar hingga menimbulkan penyakit.

Bakteri, virus, racun, dan bahan kimia juga dapat merusak makanan dan menyebabkan penyakit.

Kontaminasi pangan dapat dicegah dengan penggunaan bahan, peralatan, dan kebersihan yang benar saat menangani dan menyimpan makanan.

Namun, jika seseorang mengalami keracunan makanan, apa yang harus dilakukan?  Pertolongan pertama untuk keracunan makanan

Menurut Lembaga Darah Kementerian Kesehatan, pertolongan pertama pada keracunan makanan diawali dengan mengenali gejala-gejala keracunan seperti sakit kepala, sakit perut, menggigil, dan lemas. Seringkali gejala ini muncul segera setelah makan atau minum.

Setelah itu, minumlah air mineral sesegera mungkin. Air kelapa muda juga terbukti mengandung sifat anti-toksin. Selain itu, jika penderita keracunan makanan merasa ingin muntah, segera dimuntahkan.

Namun, jika tidak ingin muntah, sebaiknya mereka yang mengonsumsi makanan beristirahat hingga kondisinya membaik.

Jika kondisinya tidak membaik dalam beberapa jam dan menunjukkan gejala yang lebih serius, sebaiknya segera ditangani oleh ahli medis.

Baca juga: Pahami 10 Gejala Keracunan Makanan, Termasuk Mual dan Diare Akibat Keracunan Makanan.

Keracunan makanan memiliki banyak gejala. Menurut Mayo Clinic, gejala keracunan makanan berbeda-beda tergantung sumber kontaminasinya, antara lain: Diare yang mungkin berdarah Diare Sakit maag Muntah Dehidrasi Demam ringan (kadang-kadang)

Jika seseorang mengalami dehidrasi berat, seseorang mungkin merasakan: • Pusing atau pingsan, bahkan ketika berdiri.

Kemungkinan sakit setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bergantung pada jenis jaringan, tingkat paparan, usia, dan status kesehatan orang tersebut.

Menurut berbagai publikasi, seseorang yang keracunan makanan harus minum banyak cairan seperti minuman olahraga atau air untuk menghindari dehidrasi.

Jangan minum terlalu banyak alkohol karena dapat memperparah mual dan muntah. Lebih baik memakan waktu lebih lama daripada beberapa jam.

Selain itu, selalu perhatikan urine. Buang air kecil harus dilakukan secara teratur, dan urin harus ringan dan jernih. Air berwarna gelap terkadang merupakan tanda dehidrasi. Pusing dan pingsan juga merupakan gejala dehidrasi. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini dan tidak bisa minum cukup air, segera dapatkan bantuan medis.

Seseorang yang keracunan makanan juga sebaiknya menghindari obat antidiare karena dapat mengurangi pembuangan mineral atau racun dari dalam tubuh. Jika ragu, konsultasikan dengan ahli medis dan baca: 12 Komplikasi keracunan makanan yang harus diwaspadai Kapan sebaiknya Anda mencari pertolongan medis?

Seseorang yang keracunan makanan harus segera mencari pertolongan medis jika mengalami: – Gejala parah, termasuk sakit perut parah atau diare encer yang berubah menjadi berdarah dalam waktu 24 jam.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *