sp-globalindo.co.id – HP (Ponsel), Smartphone atau telepon genggam kini menjadi salah satu perangkat yang sulit untuk dijauhkan dari penggunanya. Pasalnya, berbagai aktivitas dan tugas hanya bisa dilakukan melalui ponsel.
Melalui smartphone, pengguna dapat mengirim pesan dan email, mengambil foto, bermain game, dan lainnya. Dengan adanya fitur ini, tak heran jika pengguna selalu membawa ponselnya, seperti di saku atau saku pakaian.
Baca juga: Apakah TWS atau Bluetooth di Headphone Berbahaya bagi Otak?
Memiliki ponsel di saku Anda memberi pengguna akses cepat. Namun di sisi lain, sebagian orang berpendapat bahwa kebiasaan menyimpan ponsel di saku dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Gagasan bahwa meninggalkan ponsel di saku dapat menyebabkan kanker sering terdengar. Jika keyakinan ini benar, apakah dibenarkan membawa ponsel di saku? Lihat pembahasan di bawah untuk informasi lebih lanjut. radiasi ponsel
Sebelum mengetahui boleh atau tidaknya, pengguna perlu mengetahui terlebih dahulu bagaimana ponsel bisa menyebabkan kanker. Beberapa orang percaya bahwa ponsel dapat menyebabkan kanker karena radiasi yang dipancarkannya.
Jika Anda bertanya-tanya, ponsel dan ponsel pintar memancarkan radiasi yang disebut radiasi frekuensi radio atau medan elektromagnetik radio. Namun radiasi yang dihasilkan ponsel tergolong rendah.
Radiasi ini bukanlah jenis radiasi yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada tubuh Anda. Namun radiasi dapat membahayakan kesehatan secara umum. Lalu bagaimana dengan radiasi ponsel?
Ponsel dapat berkomunikasi menggunakan frekuensi radio, sejenis radiasi elektromagnetik. Gelombang frekuensi radio merupakan gelombang terlemah dalam spektrum radiasi elektromagnetik.
Namun, bukan berarti ombak tersebut sama sekali tidak berbahaya. Radiasi frekuensi radio berintensitas tinggi dapat menghasilkan panas, yang dapat meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan luka bakar.
Dikutip dari Yahoo Radiasi tinggi seperti sinar gamma dan sinar X mengionisasi atom, dan elektron dilepaskan dari atom yang stabil. Proses ionisasi nuklir ini nantinya dapat merusak DNA dan menyebabkan kanker.
Di sisi lain, radiasi frekuensi radio yang relatif rendah dari ponsel tidak mengionisasi atom dan pada akhirnya dianggap non-karsinogenik serta tidak menyebabkan tumbuhnya sel kanker dalam tubuh.
Radiasi ponsel tidak memiliki sifat radiasi karsinogenik yang berbahaya. Namun, beberapa penelitian menyatakan bahwa ada hubungan antara penggunaan ponsel dan kanker seperti tumor otak.
Namun sayangnya, penelitian mengenai penggunaan ponsel dan kejadian tumor otak belum cukup membuktikan bahwa ponsel adalah penyebab utama kanker jenis ini.
Kebetulan, data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan bahwa kejadian kanker otak dan sistem saraf baru telah menurun sejak tahun 1990.
Baca juga: Amankah Menggunakan Ponsel Saat Hamil?
Sementara itu, ahli epidemiologi Universitas Boston Elizabeth Hatch mengatakan jika ponsel menyebabkan tumor otak, maka kejadian tumor otak seharusnya meningkat seiring dengan meningkatnya penggunaan ponsel pintar.