SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Lifestyle

NEWS INDONESIA Apakah Kamu Makan Terlalu Cepat? Begini Cara Memperlambatnya

sp-globalindo.co.id – “Makan pelan-pelan!” Itulah nasehat yang sering kita dengar dari anak-anak saat makan. Anda mungkin ingat orang tua atau pengasuh Anda memberi tahu Anda bahwa makan terlalu cepat akan menyebabkan sakit perut. Dan mereka benar. Penelitian menunjukkan bahwa makan terlalu cepat dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan.

Lalu bagaimana kita bisa mengubah kebiasaan makan kita agar bermanfaat dan tidak membuat kita sakit?

Psikolog Leslie Heinberg, PhD, menjelaskan lebih lanjut tentang bahaya makan berlebihan, dan bagaimana kita dapat memperlambat dan memiliki hubungan yang lebih baik dengan makanan.

Baca juga: Resiko Sakit Jika Makan Terlalu Cepat Apa Artinya Makan ‘cepat’?

Kami semua makan dalam waktu singkat karena kami sangat sibuk. Tapi seberapa cepatkah terlalu cepat dalam hal makan? Dan seberapa sering perilaku ini bisa disebut berlebihan?

Binge feeding secara umum diartikan sebagai kebiasaan makan dengan cepat, seringkali tanpa mengunyah makanan secara menyeluruh, apalagi menikmati setiap gigitannya.

Anda mungkin makan terlalu cepat jika: Anda menyelesaikan porsi makan normal dalam waktu kurang dari 20 hingga 30 menit. Dibutuhkan waktu 20 hingga 30 menit bagi tubuh untuk mengirimkan pesan ke otak bahwa kita sudah kenyang. 

“Jika Anda makan terlalu cepat, Anda akan makan lebih banyak dalam 20 menit dibandingkan jika Anda makan perlahan. Ketika orang yang makan cepat mendapat sinyal bahwa mereka kenyang, itu sudah terlambat – mereka sudah makan berlebihan dan baru saja mulai makan. merasa kenyang. , “Kata Dr. Heinberg. Anda tidak mengunyah makanan Anda sepenuhnya. Jika Anda tidak mengunyah makanan Anda cukup untuk memecahnya, makanan menjadi kurang mudah dicerna. Anda tidak berhenti di antara gigitan. Berikan perut Anda dan otak. Waktu istirahat di antara gigitan juga penting.

Orang yang terbiasa makan cepat mungkin bertanya-tanya mengapa mereka mengembangkan kebiasaan tersebut. Apakah itu terjadi karena emosi? Biologis? Berikut beberapa kemungkinan alasan mengapa kita makan begitu cepat. Gaya hidup sibuk: Jika Anda memiliki jadwal yang padat, Anda mungkin merasa terburu-buru saat makan. Jika kita mencoba makan cepat untuk mendahului tugas atau komitmen lain, hal ini bisa berkembang menjadi kebiasaan yang sulit dihentikan. Faktor emosional: Stres, kecemasan, atau tekanan emosional dapat mempengaruhi pola makan. Kita secara tidak sadar dapat menggunakan makanan sebagai cara untuk mengatasi emosi, dan hal ini dapat terwujud dalam makan berlebihan. Makan cepat dapat meredakan atau mengalihkan perhatian sementara dari emosi negatif. Pola makan yang dibatasi: Mengikuti diet atau rencana makan yang ketat dapat menyebabkan rasa terdesak atau kurang makan. Hal ini dapat menyebabkan kita makan lebih cepat jika kita berusaha mengonsumsi sebanyak mungkin dalam waktu terbatas atau jika kita takut tidak cukup makan. Kurangnya kesadaran akan sinyal lapar dan kenyang: Kurangnya kesadaran akan sinyal lapar dan kenyang dapat menyebabkan makan terlalu cepat. Jika kita tidak sadar apakah kita benar-benar lapar atau makan tanpa pikir panjang, kita bisa makan dengan cepat dan melebihi kebutuhan tubuh kita.

Baca juga: Awas, Makan Terlalu Cepat Bikin Berat Badan Melonjak. Apakah ada risiko kesehatan terhadap makanan cepat saji?

Pertama, makan terlalu cepat bisa mengurangi kenikmatan makanan yang disantap. Namun selain merusak hubungan kita dengan makanan, masalah kesehatan lain juga bisa timbul akibat menelan makanan terlalu cepat, antara lain: pencernaan yang buruk.

Mengunyah makanan secara menyeluruh merupakan bagian penting dari proses pencernaan. Jika kita makan cepat, kita cenderung mengambil porsi besar dan mengunyah lebih sedikit, artinya makanan masuk ke lambung dalam porsi besar. Hal ini dapat membebani sistem pencernaan dan menyulitkan tubuh memecah makanan dengan baik. Gangguan pencernaan dan mulas

Makan terlalu cepat juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan mulas. Makan dengan cepat dapat menyebabkan udara tertelan sehingga menyebabkan kembung, gas, dan rasa tidak nyaman. Selain itu, lambung bisa memproduksi asam berlebih sebagai respons terhadap makanan dalam jumlah besar, sehingga bisa menyebabkan mulas. Penyerapan nutrisi buruk

Jika Anda makan dengan cepat, tubuh Anda mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk memecah dan menyerap nutrisi dari makanan dengan baik. Hal ini dapat membatasi ketersediaan hayati vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya, sehingga berpotensi menyebabkan kekurangan nutrisi seiring berjalannya waktu. Peningkatan risiko sindrom metabolik

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan cepat mungkin berhubungan dengan peningkatan risiko sindrom metabolik, sekelompok kondisi termasuk tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, kelebihan lemak perut, dan kadar kolesterol abnormal. Gabungan faktor-faktor ini secara signifikan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2

Penelitian juga menunjukkan bahwa makan cepat merupakan faktor yang berkontribusi terhadap penambahan berat badan yang tidak diinginkan.

Para peneliti dari sebuah universitas di Jepang mempelajari data lebih dari 50.000 penderita diabetes tipe 2. Mereka meminta orang-orang untuk menggambarkan diri mereka sebagai cepat, normal, atau lambat.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *