sp-globalindo.co.id – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi dan Menteri Kerjasama Usaha Kecil dan Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki membenarkan program Temu dilarang di Indonesia.
Keduanya menilai rencana ini berbahaya dan menghambat perkembangan usaha kecil, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
Temu sendiri merupakan website crossborder asal China yang menawarkan beragam produk dengan harga terjangkau.
Forum ini mirip dengan pasar secara keseluruhan. Namun produk yang dijual dulunya merupakan pabrik. Oleh karena itu, harga produk akan turun semaksimal mungkin karena sampai ke konsumen, bukan melalui pekerja atau pemasok.
Meski dilarang, masyarakat Indonesia bisa menemukan dan mengunduh Temu di Android (Play Store) dan iOS (App Store), demikian lapor KompasTekno, Kamis (3/10/2024) pagi. Lantas, apakah program ini bisa digunakan secara komersial?
Baca juga: Menkominfo melarang aplikasi pasar temu di Indonesia
Untuk kenyamanan, aplikasi ini dapat dengan mudah dijalankan tanpa gangguan apa pun menurut pengujian kami. Aplikasi yang terpasang di ponsel kita akan secara otomatis atau otomatis diarahkan ke Britania Raya (UK).
Setelah terinstal di ponsel pengguna, mereka dapat membuka aplikasi, login, atau mendaftar menggunakan akun yang sudah ada. Pendaftaran dapat dilakukan dengan menggunakan akun Google, Facebook, email atau nomor telepon.
Setelah login, pengguna akan dibawa ke halaman profilnya di platform Temu. Di sini tampilan keseluruhannya mirip dengan kebanyakan pasar di Indonesia.
Di halaman yang sama, pengguna dapat mengklik “Info” untuk melihat informasi, “Kupon & Penawaran” untuk melihat penawaran dan diskon, “Pinjaman Kredit” untuk melihat saldo saat ini, dan banyak lagi. mereka dapat melihat banyak menu seperti
Tampilan umumnya mirip dengan aplikasi e-commerce
Kecuali halaman profil, halaman utama Temu bisa dikatakan mirip dengan e-commerce pada umumnya, seperti terlihat pada gambar kiri bawah.
Di sini, pengguna dapat menemukan daftar barang yang didiskon besar-besaran (diskon hingga 90 persen), barang yang sedang dijual, dan barang yang ingin dibeli melalui mesin pencari.
Visi utama diwakili oleh rumah. Aplikasinya sendiri memiliki empat tab yang dapat diakses pengguna, termasuk “Kategori” untuk tingkat item, “Anda” untuk profil pengguna, “Peta” untuk daftar item di tas belanja, dan “Beranda”.
Untuk mengetahui lebih lanjut, pengguna dapat menuju link kategori seperti pada gambar di atas.