sp-globalindo.co.id – Kejuaraan Bela Diri Campuran Dunia GAMMA 2024 disebut-sebut tidak hanya menjadi ajang pertarungan, namun juga menjadi ajang pembinaan atlet-atlet muda hebat masa depan.
Kejuaraan MMA Dunia GAMMA 2024 akan diadakan pada tanggal 8 hingga 14 Desember 2024 di Tangerandwa United Arena.
Dua venue kompetisi yang digunakan yaitu Tatami dan MMA Arena.
Duel U10, U12 dan U14 akan dimainkan di atas tikar tatami. Sementara itu, MMA Arena terbuka untuk U16, U18, dan senior.
Semua pertandingan U18 dan remaja akan terdiri dari 2 babak yang masing-masing berdurasi 2 menit.
Sedangkan kelas lanjutan dilakukan dalam 3 babak yang masing-masing berdurasi 3 menit.
Baca Juga: Alasan Mike Tyson Gigit Sarung Tinju Saat Duel dengan Jake Paul
Di divisi junior, helm tidak digunakan untuk melindungi kepala saat duel.
Langkah ini bertujuan untuk meringankan masalah pernapasan para pejuang. Oleh karena itu, mereka tidak dapat menyerang area kepala.
Alexander Engelhardt, Ketua Global Mixed Martial Arts Association (GAMMA), meyakini Kejuaraan Bela Diri Campuran Dunia GAMMA 2024 di Indonesia diselenggarakan dengan baik.
Engelhardt yakin ajang tersebut akan menjadi ajang yang dapat memperkenalkan seni bela diri campuran (MMA) kepada khalayak lebih luas di Indonesia.
Baca Juga: Potensi Zlatan Ibrahimovic untuk kembali dari masa pensiun dan meniti karir di dunia tinju
“Bukan hanya MMA sebagai hiburan, tapi MMA sebagai olahraga. Saya katakan lebih dari sekedar aspek ajang, apa yang saya lihat di sini sangat fenomenal,” kata Engelhardt kepada awak media.
Maksud saya, dalam struktur yang dibuat Pertacami untuk remaja, karena remaja adalah masa depan, lanjutnya dalam jumpa pers, Sabtu (12 Juli 2024).
Engelhardt juga mengucapkan terima kasih kepada PB Pertacami atas kehadirannya sebagai Persatuan Bela Diri Campuran Indonesia.
“Ini adalah struktur nyata yang mengembangkan atlet-atlet hebat saat ini dan khususnya atlet di masa depan,” kata Engelhardt.
“Kalau punya fanbase, yang dibutuhkan adalah atlet-atlet masa depan yang baik. Itu yang coba kami lakukan dan Pertacami menunjukkan cara yang lebih baik untuk mengembangkan olahraga, tidak hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia,” jelas pria asal Belanda.