Amerika Serikat bukan hanya sebuah negara, tapi sebuah kerajaan. Sebuah kerajaan adalah kekuatan yang mendominasi dunia dan mempengaruhi negara-negara yang ada untuk mengikutinya.
Kerajaan mewarnai budaya, politik, dan ekonomi umat manusia di seluruh dunia. Sepanjang sejarah, peradaban dunia telah menyaksikan naik turunnya kerajaan-kerajaan, naik turunnya kerajaan-kerajaan tersebut selama berabad-abad dan ribuan tahun.
Mesir Kuno (abad ke-2 – ke-1 SM), Roma Kuno (abad ke-1 SM – abad ke-3 M), Persia (abad ke-5 – ke-4 SM), Tiongkok Kuno (abad ke-2 – ke-1 SM) Dunia adalah kejayaan kerajaan-kerajaan yang mendominasi dunia . 1000 SM), Dinasti Abbasiyah (abad ke-8-9 M), Mongolia (abad ke-13 M), Turki Ottoman (abad ke-16-17 M), Inggris (abad ke-18-20 M), dan tentu saja Amerika Serikat saat ini. (setelah Perang Dunia I). ) era II).
Bagian dunia lain juga mempunyai kerajaan terbatas atau sub-kerajaan, seperti Maya kuno, India, Sriwijaya, dan Majapahit.
Kerajaan mempengaruhi warna dan globalisasi. Globalisasi telah ada tidak hanya sejak Perang Dunia II, tetapi juga sejak Mesir kuno, ketika orang-orang yang berada dalam batasan kekuasaan kerajaan dan negara terhubung dan berinteraksi satu sama lain. Globalisasi berkaitan dengan hubungan politik, ekonomi, sosial dan agama.
Faktanya, globalisasi hanya terbatas pada zaman dahulu, tidak seperti era media sosial saat ini. Kini kita terhubung dengan manusia lain di lima benua melalui komunikasi setiap saat.
Berita tentang pertarungan antara Partai Republik dan Demokrat, pertarungan antara Kamala Harris dan Donald Trump, pertarungan merah dan biru di seluruh Amerika, dan banyak lagi.
Saat ini media digital menyebar begitu cepat dan luas sehingga tidak ada berita yang tidak diketahui. Itu adalah globalisasi terkini di era kekaisaran Amerika.
Saat ini, Amerika Serikat adalah sebuah kerajaan global dengan kekuatan ekonomi dan teknologi baru yang bermunculan, termasuk Tiongkok, India, dan Korea Selatan. masa lalu Eropa. Jepang adalah pemain lama.
Dalam urusan budaya dan politik, Amerika Serikat memegang kendali. Hasil pemilu ini dapat mempengaruhi setiap negara.
Para elit di semua negara bertukar pengalaman, strategi, taktik dan manuver untuk mempertahankan dan merebut kekuasaan politik, ekonomi, sosial dan agama.
Mereka belajar dan peduli satu sama lain. Strategi yang berhasil juga dicoba di negara dan budaya lain. Hindari strategi yang gagal.
Oleh karena itu, pemilu di Amerika Serikat dapat mempengaruhi politik, ekonomi, dan sosial budaya di seluruh dunia.
Para pemimpin dan aktivis di negara ini tentunya telah memperhatikan perjuangan dan kemenangan yang dilakukan Donald Trump di Amerika. Taktik dan taktik dapat dicoba dan dijadikan contoh imajinatif.
Negara kepulauan ini tidak diragukan lagi terinspirasi oleh sistem dan gaya politik Amerika. Sistem politik demokrasi presidensial, model liberal, kekuatan pasar, dan persaingan bebas di negara ini mencerminkan sistem yang berlaku di Amerika Serikat.