WASHINGTON DC, sp-globalindo.co.id – Amerika Serikat (AS) pada Minggu (13/10/2024) mengumumkan akan mengirimkan pasukan dan sistem antimisil THAAD ke Israel.
Tujuan Amerika adalah memperkuat pertahanan udara Israel pasca serangan Iran pada 1 Oktober 2024.
Saat itu, Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal ke Israel, dan Presiden AS Joe Biden bertekad membela sahabatnya tersebut.
Baca juga: Serangan Drone Hizbullah di Binyamin, Israel: 4 Tentara Tewas, 61 Luka-luka
Namun, AS secara pribadi mendesak Israel untuk mempertimbangkan kembali tanggapannya guna menghindari peningkatan perang di Timur Tengah.
Biden secara terbuka menentang serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran dan prihatin dengan serangan terhadap infrastruktur energinya.
Juru bicara Pentagon Mayjen Patrick Ryder mengatakan pengerahan AS ke Israel kali ini merupakan koreksi besar dari beberapa bulan terakhir.
Namun, mengingat Israel memiliki kemampuan militernya sendiri, kecil kemungkinan masuknya pasukan AS ke Israel akan terjadi tanpa latihan militer.
Pasukan AS telah membantu melindungi Israel dari kapal perang dan jet tempur di Timur Tengah dalam beberapa bulan terakhir ketika negara itu diserang oleh Iran, namun tetap berada di luar jangkauan Israel.
Baca Juga: Sumber AS Yakin Israel Akan Periksa Fasilitas Militer Iran, Energi Israel Minta Evakuasi 20 Warga Desa di Lebanon Selatan
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi sebelumnya telah memperingatkan bahwa AS membahayakan pasukannya dengan mengirimkan pasukannya ke Israel untuk menggunakan sistem rudalnya.
“Meskipun kami telah melakukan upaya luar biasa dalam beberapa hari terakhir untuk menghentikan perang skala besar di wilayah kami, saya tegaskan bahwa kami tidak memiliki batasan dalam melindungi rakyat dan kepentingan kami,” kata Araqchi, menurut Reuters.
Sejauh ini, AS belum mengatakan seberapa cepat sistem anti-rudal THAAD akan dikerahkan ke Israel.
Menurut Pentagon, THAAD dipasang di Israel selatan untuk pelatihan pada tahun 2019. Ini adalah penyebaran THAAD yang terakhir dan satu-satunya yang diketahui.
Lockheed Martin, produsen senjata terbesar di negeri “Paman Sam”, sedang membangun sistem THAAD, yang dirancang untuk menembakkan rudal jarak pendek, menengah, dan menengah. Radar canggihnya diproduksi oleh Raytheon.
Baca juga: Mengapa Israel dan Amerika Serikat Memiliki Hubungan Baik?
Dengarkan berita utama dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran media favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.