SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Internasional

AS Rilis Video Serangan yang Tewaskan Pemimpin ISIS Abdallah Al Rufayi

Baghdad, sp-globalindo.co.id -Central Amerika Serikat (Centom) meluncurkan video yang menunjukkan momen serangan yang membunuh pemimpin ISIS, Abdallah Makki Muslih ke Rufayi.

Rekaman dimuat pada platform X dan menunjukkan serangan yang mengklaim membunuh Rufayi dan anggota ISIS lainnya.

Menurut Centcom, kedua milisi ISIS mengenakan rompi bunuh diri yang tidak punya waktu untuk meledak.

Baca Juga: Aktor Serangan Pisau di Austria disebut terinspirasi oleh pasukan ISIS Cent, mereka membunuh Kepala Operasi Global ISIS yang juga berfungsi sebagai ISIS #2

On March 13, the forces of the US Central Command., In cooperation with Iraqi intelligence and security forces, they carried out a precision air attack in the province of Al Anbar, Iraq, which killed the global leaders of ISIS #2, … pic.twitter.com/rweuy7lW – Central Command of US 2025, 2025

Identitas Rufayi dikonfirmasi melalui kebetulan DNA. Serangan ini merupakan pukulan besar bagi ISIS, yang meskipun kehilangan wilayahnya sejak 2017, masih melakukan serangan sporadis di Irak. Klaim Irak dan sebagai jawaban

Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia Al Sudani, sebelumnya mengumumkan bahwa pasukan keamanan Irak berhasil membunuh Rufayi.

“Ini adalah salah satu teroris dan dunia paling berbahaya di Irak,” tulis Sudani di jejaring sosial X.

Diketahui bahwa Rufayi bertanggung jawab atas operasi asing ISIS dan telah dimasukkan dalam daftar Amerika Serikat (AS) sejak 2023.

Namun, Sudani tidak mengungkapkan persis ketika Rufayi terbunuh, ia hanya menyebutkan operasi intelijen Irak bekerja sama dengan koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, juga menanggapi berita ini melalui platform kebenaran sosialnya.

“Hari ini adalah pemimpin buron ISIS di Irak yang terbunuh,” tulis Trump. “Tentara kami yang berani terus menganiaya dia. Kehidupannya yang menyedihkan berakhir, bersama dengan anggota ISIS lainnya, dalam berkoordinasi dengan pemerintah Irak dan pemerintah daerah Kurdi,” tambahnya, dikutip dari AFP.

Baca Juga: Trump: Meluncurkan Serangan Udara di Amerika Serikat Melawan ISIS di Somalia

ISIS menyatakan kekuasaan pada tahun 2014 setelah mengambil sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, membangun pemerintahan dengan kebrutalan yang ekstrem.

Namun, pada akhir 2017, kelompok ini dikalahkan oleh pasukan Irak dengan dukungan koalisi internasional. Area terakhir di Suriah jatuh pada tahun 2019.

Namun, ancaman ISIS belum sepenuhnya hilang. Sel -sel mereka masih aktif di beberapa daerah terpencil di Irak dan Suriah. Kelompok ini sering meluncurkan serangan terhadap tentara dan polisi Irak, terutama di daerah pedesaan.

Saat ini, sekitar 2.500 pasukan AS masih ditempatkan di Irak. Namun, Baghdad percaya bahwa pasukannya cukup kuat untuk menghadapi ISIS tanpa dukungan militer asing.

Pada bulan September 2024, Amerika Serikat dan Irak mengumumkan bahwa koalisi internasional akan mengakhiri misi militernya pada tahun depan, dan pada bulan September 2026, kehadirannya di wilayah otonomi Kurdistan juga akan berhenti.

Baca juga: USA. Pilih akses saluran andalan Anda ke sp-globalindo.co.id Whatsapp Channel: https://www.whatsapp.com/channel/0029vafpbedbpzjzrk13ho3d. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *