sp-globalindo.co.id – Lonjakan gula darah kerap terjadi setelah makan, apalagi jika Anda banyak mengonsumsi karbohidrat.
Dikutip dari Very Well Health, mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat sederhana, seperti makanan penutup, minuman manis, serta olahan pasta gandum dan roti, menjadi penyebab utama lonjakan gula darah.
Lonjakan gula darah biasanya terjadi dalam waktu satu atau dua jam setelah makan.
Kondisi ini dapat menyebabkan kenaikan dan penurunan kadar gula darah secara cepat dan tajam.
Saat gula darah Anda naik, Anda mungkin mengalami gejala seperti lesu, rasa haus yang meningkat, dan penglihatan kabur.
Penurunan gula darah secara tiba-tiba dapat menimbulkan gejala seperti kecemasan, kebingungan, dan pusing.
Lanjutkan membaca artikel ini untuk menghindari lonjakan gula darah pasca makan.
Baca Juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal Setelah Makan? Berikut ulasannya… Bagaimana cara mencegah lonjakan gula darah setelah makan?
Dikutip dari Healthline, berikut beberapa cara untuk membantu mencegah lonjakan gula darah: Batasi asupan karbohidrat
Asupan karbohidrat menjadi penyebab lonjakan gula darah. Saat Anda makan karbohidrat, pencernaan Anda memecahnya menjadi gula sederhana (glukosa).
Glukosa kemudian memasuki aliran darah, yang meningkatkan kadar gula darah.
Pada saat ini, pankreas melepaskan hormon yang disebut insulin, yang merangsang sel-sel tubuh untuk menyerap gula dari darah. Ini akan menurunkan kadar gula darah.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih sedikit karbohidrat dapat membantu menjaga kadar gula darah lebih stabil setelah makan. Kurangi karbohidrat olahan
Karbohidrat olahan seperti gula pasir, nasi putih, roti putih, manisan, kue dan jus.
Karbohidrat olahan cenderung rendah nutrisi karena proses pengolahannya dapat menghilangkan banyak serat, vitamin, dan mineral.
Oleh karena itu, karbohidrat olahan sangat mudah dan cepat dicerna di dalam tubuh dan menyebabkan peningkatan gula darah.