SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Internasional

GLOBAL NEWS Bagaimana Israel Menangkis Serangan Udara Lawan?

ISRAEL mengembangkan sistem pertahanan udara untuk mencegat serangan mulai dari rudal jelajah dan rudal terbang rendah hingga rudal balistik.

Sistem Iron Dome di negara tersebut sering menjadi berita utama sejak konflik regional meningkat setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober tahun lalu, dan Israel membalasnya dengan membom Gaza. Namun menurut Organisasi Pertahanan Rudal Israel (IMDO), Iron Dome merupakan lapisan paling dasar dari sistem pertahanan rudal Israel.

Iron Dome dapat mencegat rudal jarak pendek dan peluru artileri. Sistem ini telah digunakan sejak Maret 2011.

Baca Juga: Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Israel memiliki setidaknya 10 baterai Iron Dome. Setiap baterai dilengkapi dengan radar yang dapat mendeteksi roket, dan kemudian dibantu oleh sistem komando dan kontrol yang dengan cepat menghitung apakah proyektil yang memasuki wilayah Israel akan menimbulkan ancaman atau mencapai wilayah yang tidak berpenghuni.

Jika sebuah rudal menimbulkan ancaman, Iron Dome akan menembakkan rudal dari darat untuk menghancurkannya di udara.

Baterai Iron Dome memiliki tiga hingga empat rudal, dan 20 rudal jika proyektil yang masuk ditujukan ke daerah berpenduduk. Rudal pencegat ini bisa bergerak di udara. Namun, sistem ini tidak dirancang untuk menyerang proyektil yang masuk, namun untuk meledakkan di dekatnya dan menghancurkannya. Oleh karena itu, puing-puing yang berjatuhan masih dapat menimbulkan kerusakan yang signifikan.

Menurut Rafael Advanced Defense Systems, produsen yang mengembangkan teknologi militer dan pertahanan untuk Pasukan Pertahanan Israel (IDF), satu baterai dapat melindungi rata-rata kota dan mencegat roket yang ditembakkan dari jarak maksimum 70 kilometer.

Berikutnya di tangga pertahanan rudal adalah David Sling, sistem pertahanan rudal jarak pendek dan menengah.

Menurut Pusat Studi Internasional dan Strategis (CSIS), David Sling menggunakan pencegat Stunner dan SkyCeptor untuk menghancurkan target (hit-kill) pada jarak 300 km. David Sling adalah perusahaan patungan antara Rafael Advanced Defense Systems Israel dan raksasa pertahanan AS Raytheon.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *