Jakarta, Compass.com- Indonesia The Sea Security Agency (Bakamla RI) The Maritime Security Act (RUU) membentuk naskah akademik.
Persiapan ini adalah bagian dari Program Prioritas Bakamla RI pada 100 Hari Kerja Subiano Presiden Pertama.
Baca lebih lanjut: Bakamla rum lagi kapal Cina di laut alam
Laksamana Bakamla, Madya Tni Irvansah mengatakan bahwa peraturan sangat diperlukan untuk mendukung keamanan, keamanan dan penegakan hukum di perairan teritorial dan yurisdiksi Indonesia.
“Bakamla RI harus menyiapkan konsep naskah akademik untuk menerapkan lembaga keamanan, keamanan dan penegakan hukum dengan perairan Indonesia dengan Senin Dewan Perwakilan Rakyat (11/11/2012).
Irvansah juga menekankan urgensi naskah akademik ini, yang didasarkan pada berbagai tantangan yang masih menghadap ke laut.
Baca lebih lanjut: Bakamla Building Fire, karyawan bekerja di layanan darurat
Beberapa tantangan ini termasuk ujian berulang selama proses keamanan area air, yang dapat diperiksa untuk banyak agensi.
Menurut Irvansyah, perjalanan itu disebabkan oleh jumlah agensi di laut.
“Banyak agen laut terus memiliki investasi di laut yang memiliki kekuatan untuk mengikuti ujian,” kata Irvansyah.
Selain itu, RUU hukum diperlukan, karena saat ini tidak ada manajer dalam yurisdiksi air dan Indonesia untuk menerapkan operasi keamanan, keamanan dan penegakan hukum.
Baca lebih lanjut: Komna Wanita dari Bakamla Building Fire yang tidak disebut korban
Keberadaan peraturan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efisiensi sumber daya dan penggunaan anggaran negara.
“Untuk menggunakan sumber daya dan anggaran negara, organisasi harus disederhanakan dalam implementasi lembaga keamanan, keamanan dan penegakan hukum di laut,” Irvansah menyimpulkan. Lihat berita dan berita pemilihan langsung di ponsel Anda. Pilih saluran utama untuk saluran whatsapp: https://www.whatsapp.com/chanel/0029vafpedbdbpzjzrk13ho3d. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.