DENVER, sp-globalindo.co.id – Penyakit bakteri E. E. coli di sebuah restoran cepat saji populer di Amerika Serikat (AS) menewaskan satu orang dan membuat 49 korban lainnya sakit.
Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) pada Selasa (22 Oktober 2024) mengumumkan bahwa kasus ini terkait dengan menu hamburger di sepuluh negara bagian tempat restoran tersebut berada.
AsiaOne melaporkan, dari 49 pasien, sepuluh di antaranya dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Pria Ini Pesan Burger McDonalds Tanpa Semua Bahannya, Ini Yang Didapatnya
Strain yang terlibat dalam kasus ini adalah E. coli O157:H7, yang dapat menyebabkan penyakit serius dan menjadi penyebab wabah tahun 1993.
Saat itu, empat anak meninggal setelah makan hamburger setengah matang di restoran Jack in the Box.
Menurut CDC, sebagian besar korban kali ini juga makan hamburger. namun belum diketahui dari makanan mana bakteri ini berasal.
Sebagian besar kasus infeksi bakteri E. coli dilaporkan di negara bagian Colorado dan Nebraska.
“Hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa beberapa penyakit mungkin terkait dengan irisan bawang bombay,” kata kepala distribusi makanan cepat saji Amerika Utara, Cesar Pina, seperti dikutip AsiaOne.
Restoran tersebut memberi tahu CDC dan segera menghapus potongan bawang bombay dan daging sapi yang digunakan pada menu hamburger dari toko yang terkena dampak.
Mereka juga menghapus sementara menu hamburger tersebut, terutama di negara bagian yang mencatat kasus seperti Colorado, Kansas, Utah, dan Wyoming.
Baca juga: Pria 70 Tahun Ini Tercatat Makan 34.128 Burger Seumur Hidupnya Burger King Thailand menawarkan burger unik, hanya dengan 20 tumpukan keju dan tanpa daging
Pengacara keamanan pangan terkemuka Amerika, Bill Marler, yang mewakili para korban wabah Jack in the Box, menjelaskan bahwa bawang bombay kemungkinan besar merupakan sumber kontaminasi dan telah dikaitkan dengan wabah E. coli sebelumnya. E.coli O157:H7.
Pada saat yang sama, daging sapi cenderung tidak menjadi sumber kontaminasi karena jarang terjadi berkat peraturan keamanan pangan.
“(Untuk menjadi sumber kontaminasi) pasti ada banyak restoran yang dagingnya kurang matang,” tambah Marler.
Gejala infeksi bakteri E. coli termasuk sakit perut yang parah, diare dan muntah.
Baca Juga: Kehabisan Stok, McDonalds India Tidak Gunakan Tomat dalam Burgernya Cek berita terkini dengan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://vvv.vhatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.