SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Sports

Bang Soo-hyun Tak Menangis di Barcelona-Atlanta, tetapi Menangis karena An Se-young

sp-globalindo.co.id – Dari tempat bertenggernya di Arena Porte de La Chapelle, Paris, Prancis, legenda bulutangkis Korea Selatan Bang Soo-hyun menyaksikan peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam 28 tahun.

Saat rekan senegaranya, tunggal putri An Se-young, meraih podium medali emas Olimpiade 2024 di Paris, pikiran Bang Soo-hyun teringat kembali ke tahun 1996, ketika ia berdiri di podium dan menjadi juara Olimpiade yang dinobatkan Atlanta. Amerika Serikat.

Sejak itu, tidak ada pemain Korea Selatan yang pernah berkompetisi di final tunggal putri Olimpiade.

Bang Soo-hyun berada di Paris pada tahun 2024 sebagai komentator untuk jaringan TV Korea dan mengalami malam yang menarik.

Baca juga: Ucapan A Se-young Usai Kalahkan Gregoria di Semifinal Olimpiade 2024.

Dia tahu bahwa An Se-young difavoritkan untuk meraih emas, tapi dia juga tahu bagaimana rasanya kalah di final.

Gan, saya pernah mengalami keduanya. Saat Bulutangkis pertama kali tampil pada Olimpiade Barcelona tahun 1992,​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​

“Saya sangat marah, tapi saya tidak menangis,” ujarnya mengenang hal tersebut, seperti dikutip dari laman resmi BWF, Selasa (8/6/2024).

Empat tahun kemudian, di Atlanta 1996, ia membalikkan hasil tersebut, kali ini mengalahkan rekan Susy Susanti, Mia Audina, di final.

Bang Soo Hyun kini melihat ke depan, dari atas di Arena Porte de La Chapelle, final Olimpiade Paris 2024 An Se-young melawan He Bing Jiao (Tiongkok). 

Setelah Se-young menyentuh match point, Bang Soo Hyun membeku di kursinya. A Se-young terjatuh dan memastikan kemenangan 21-13, 21-16 atas lawannya. 

Baca Juga: Hasil Bulutangkis Olimpiade 2024: Yoon Se-Young Raih Emas, Kalahkan Wakil China

Bang mengulurkan tangannya penuh kemenangan, lalu membenamkan kepalanya di tangannya, duduk dan menyeka air matanya.

“Saya tidak menangis meski meraih medali emas,” kata Bang.

“Namun, saat dia (An Se-young) meraih medali emas hari ini, saya mulai menangis,” ujarnya yang kini berusia 51 tahun.

Ia pun mengaku sangat tegang dan gugup saat melihat An Se-young bertanding, meski lebih unggul dari lawannya.

“Sangat menegangkan. Saya sangat gugup menjelang match point. Sangat emosional bagi saya,” ujarnya.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *