JAKARTA, sp-globalindo.co.id – PLN menyebut 80 persen pengguna mobil listrik membayar di rumah, tidak bergantung pada Stasiun Kereta Listrik (SPKLU) sebagai yang terbesar. Lantas apakah SPKLU masih menjadi bisnis yang menguntungkan?
PLN mengatakan, pekerjaan yang diberikan SPKLU ini bukan satu-satunya di seluruh Indonesia. Pasalnya PLN juga bekerja sama dengan beberapa mitra, termasuk pihak swasta.
Baca juga: PLN perkuat SPKLU di kantor 24 jamnya
IPSA SPKLU merupakan bagian dari infrastruktur kendaraan listrik. Banyak masyarakat yang takut menggunakan mobil listrik karena melihat SPKLU yang sedikit.
Ririn Rahmawardani, Wakil Presiden Eksekutif Pengembangan Produk Ritel PLN, mengatakan pada awalnya, Indonesia masih merupakan pengguna awal, baik pemilik kendaraan listrik maupun perusahaan yang menawarkan stasiun pengisian yang nyaman.
“Sebenarnya di kawasan komersial atau kantor PLN yang kami bilang ada lokasi yang sangat cocok, seperti PLN Gambir, PLN Pusat, PLN Bulungan misalnya, masyarakat terus booking dan awalnya semua pembangkit itu milik PLN, kata Ririn, untuk surat kabar di Batavia, baru-baru ini
Baca juga: PLN Sebut 80 Persen Pengguna EV Pesan di Rumah, Tak Ada SPKLU
“Parkirnya sudah mulai diganti rekanan, kita punya PLN untuk pakai backbonenya, kita taruh di tempat yang sepi dulu, untuk buka pasarnya,” kata Ririn.
Ririn menambahkan, untuk tempat berinvestasi yang nyaman di belakang counter. Selain itu, tidak semua masyarakat Indonesia mempunyai rumah, ada pula yang tinggal di kamar. Selain mereka yang berdomisili di Jabodetabek.
“Seringkali masyarakat di rumah itu lebih banyak (SPKLU) di ruang bawah. Sehingga bisa mencari pekerjaan PLN,” ujarnya.
Ririn menegaskan, saat ini masih dibutuhkan mitra dan investor yang ingin mendirikan SPKLU. Pemerintah kini menawarkan penurunan harga dasar listrik dari 1.644 rubel per kWh menjadi 1.100 rubel per kWh, sehingga memberikan diskon yang signifikan.
“Nah, dengan cara ini mereka menjualnya dengan harga Rp 2.466 per kWh, selisihnya bisa mereka manfaatkan. Jadi awalnya kalau tempatnya masih cocok dan bisa kalkulasi, kasih pendapat saja, begitu juga dengan kami, ini tempat (yang layak) “Tolong simpan saja,” kata Ririn.
Ririn menambahkan, PLN terbuka bagi mitra atau pihak swasta yang ingin memasang SPKLU di kantor PLN. Saat ini jumlah SPKLU di Indonesia berdasarkan aplikasi mobile PLN pada 14 Desember 2024 mencapai dua ribu 999 unit. Dengarkan berita dan pilihan terbaru kami langsung di ponsel Anda. Pilih akses ke saluran berita favorit Anda sp-globalindo.co.id Saluran WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.