SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

Banyuwangi Bidik Zero Stunting 2030 Lewat Program Tanggap Stunting

BANYUWANGI, sp-globalindo.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menargetkan penurunan angka stunting hingga 0 persen pada tahun 2030.

Hal tersebut disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Amir Hidayat, SKM, M.Si dalam rangkaian Program Survei Gizi Tahun 2024. bersama Danone Indonesia di Kabupaten Banyuwangi, Selasa (5/11/2024).

“Kami berharap pada tahun 2030 tidak ada penghentian pertumbuhan. Kami akan bekerja untuk itu. “Kami akan terus memberikan (dana) dan mendukung semua pihak,” ujarnya.

Menurutnya, upaya pencegahan stunting tidak bisa dilakukan oleh satu negara saja.

Diperlukan kerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk menurunkan angka kejadian stunting di Kabupaten Banyuwangi.

Amir menambahkan, penanganan stunting di Kabupaten Banyuwangi dilakukan melalui Program Tanggap Stunting Banyuwangi yang terdiri dari dua landasan dan tiga pilar.

Ada dua fokus utama dalam program ini, yakni ibu hamil dan anak kecil atau anak di bawah tiga tahun.

Program ini memberikan intervensi gizi untuk mencegah kelahiran bayi stunting pada ibu hamil dan anak stunting, kurus dan kurus.

Sedangkan tiga pilar dalam program ini adalah identifikasi berdasarkan nama, berdasarkan masalah, dan berdasarkan alamat.

Baca juga: Paparan asap rokok bisa menjadi faktor tidak langsung penyebab kecacatan. Pemanfaatan bahan gizi lokal untuk mencegah stunting

Bahan pangan lokal dapat menjadi alternatif sumber nutrisi untuk mencegah stunting.

FYI, dwarfisme merupakan salah satu gangguan tumbuh kembang yang menyebabkan seorang anak menjadi lebih pendek dibandingkan anak lain seusianya.

Menurut data Survei Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022. Tingkat keterlambatan di Indonesia masih tergolong tinggi yakni sebesar 21,6 persen.

Meski mengalami penurunan sebesar 2,8 persen dari tahun sebelumnya, namun perlambatan pertumbuhan masih menjadi permasalahan besar yang perlu diatasi oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah dan berbagai lapisan masyarakat.

Danone Indonesia menghadirkan program Jelajah Gizi 2024 sebagai langkah pencegahan anemia dan stunting di Indonesia.

Pada acara tersebut, Corporate Communications Director Danone Indonesia Arif Mujahidin menjelaskan, pencegahan stunting bisa dimulai dengan menyediakan makanan bergizi, termasuk bahan makanan terjangkau yang bisa ditemukan di sekitar kita.

Melalui Program Penelitian Gizi Tahun 2024. Harapannya, masyarakat Indonesia tidak hanya memandang makanan dari rasanya saja, tapi juga kandungan gizinya, khususnya dari Kabupaten Banyuwangi.

Kajian gizi ini (dilakukan) untuk melihat nutrisi di balik makanan, nutrisi apa di balik makanan di Indonesia, ujarnya.

Pemberian makanan bergizi dinilai penting karena stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia.

“Hak untuk mendapatkan makanan bergizi merupakan hak penting yang harus diberikan kepada anak-anak di Indonesia,” tutupnya.

Baca juga: Polusi Udara Bisa Jadi Faktor Penyebab Pertumbuhan Terhambat, Kenapa? Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *