GLOBAL NEWS Barat Kritik China di PBB soal Pelanggaran HAM di Xinjiang, Beijing: Kalian Abaikan Gaza
JENEWA, sp-globalindo.co.id – Australia, Amerika Serikat (AS) dan 13 negara lainnya mengkritik China di PBB pada Selasa (22/10/2024) atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang dan Tibet.
Tiongkok menanggapi kritik ini dengan mengecam mereka karena mengabaikan “neraka” Jalur Gaza.
Perdebatan mengenai perlakuan Tiongkok terhadap warga Uighur dan Muslim lainnya telah menjadi acara rutin di PBB di New York dan Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa.
Baca juga: Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken Tiba di Israel, Bahas Gencatan Senjata Perang Gaza
Sebuah laporan PBB yang dirilis dua tahun lalu mengatakan penahanan sewenang-wenang dan diskriminatif yang dilakukan Tiongkok terhadap warga Uighur dan Muslim lainnya di wilayah Xinjiang dapat dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
Laporan tersebut juga mencatat prevalensi pelanggaran hak asasi manusia yang serius.
“Kami menyerukan Tiongkok untuk menghormati kewajiban sukarela hak asasi manusia internasional dan melaksanakan semua rekomendasi PBB,” kata Duta Besar Australia untuk PBB, James Larsen, kepada komite hak asasi manusia Majelis Umum PBB.
“Ini termasuk pembebasan semua orang yang ditahan secara sewenang-wenang di Xinjiang dan Tibet, dan klarifikasi segera mengenai nasib dan keberadaan anggota keluarga yang hilang,” tambahnya.
Ia berbicara atas nama Australia, Amerika Serikat, Kanada, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Islandia, Jepang, Lituania, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Swedia, dan Inggris.
Beijing telah lama membantah semua tuduhan penyiksaan terhadap warga Uighur.
Fu Cong, duta besar Tiongkok untuk PBB, pada hari Selasa menuduh kelompok-kelompok Barat menggunakan kebohongan untuk memicu konfrontasi.
Baca juga: Serangan Israel Bakar RS Indonesia di Gaza, Tenaga Medis dan Pasien Terjebak, Tak Ada yang Bisa Masuk dan Keluar
“Situasi hak asasi manusia yang paling mendapat perhatian pada komisi tahun ini tidak diragukan lagi adalah situasi di Gaza,” katanya.
“Australia, Amerika Serikat, dan beberapa negara lainnya bertindak seperti neraka ketika mereka melancarkan serangan dan fitnah terhadap Xinjiang yang damai dan tenteram,” kata Fu Cong, menurut Reuters.
Fu mengatakan jika jumlah korban tewas di Gaza tidak cukup untuk membangkitkan hati nurani beberapa negara Barat, maka apa yang mereka sebut sebagai perlindungan hak asasi umat Islam hanyalah sebuah kebohongan terbesar.
Pakar hak asasi manusia independen PBB bulan lalu mengkritik sebagian besar negara-negara Barat karena mendukung Israel meskipun ada tindakan mereka di Gaza.
Wakil Duta Besar AS Lisa Carty mengatakan kepada komite dalam sebuah pernyataan bahwa Washington menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan segera sandera Hamas dan janji Israel untuk memberikan lebih banyak bantuan ke daerah kantong tersebut.