JAKARTA, KUMPS.COM – Tujuh siswa dalam Hukum Indonesia (UI) terkait dengan keempat, Tonia Act Kamis (3/20) kemarin.
Nasihat Hukum Fyieri dan FHII Rizal Biladina, itu disebut cara untuk mengubah aturan TNI.
“Alasan kami mencoba memilikinya karena kami melihat kecacatan untuk membuat prinsip dan prinsip.
Bacalah lagi: Hukum TN disetujui tetapi penuh penolakan, rajin: semua orang memiliki niat baik …
Ada lima poin pada aplikasi atau permintaan yang dikirim oleh pelamar.
Pertama, mintalah pengadilan konstitusional untuk memberikan semua aplikasi.
Kedua, undang -undang tersebut baru -baru ini berkontribusi pada kebijakan 1945 dan kekuatan legislatif.
“Jadi yang ketiga, dikatakan bahwa hukum tidak berurusan dengan prinsip -prinsip hukum berdasarkan prinsip -prinsip 1945,” tambah.
Keempat, mereka meminta pengadilan bahwa pengadilan akan mengakhiri tine tersembunyi dan mengembalikan aturan panjang sebelum berubah.
Baca kembali: Manajer meminta untuk membatalkan tentara dan kantor lembaga pemerintah tanpa hukum σ
“Lima puluh, seperti biasa seperti keputusan untuk mempublikasikan berita pemerintah,” kata Rizal.
Rizel me -reblog dalam rencana deskripsi TNI mencatat bahwa peraturan belum atau tidak takut.
Rizal percaya, meskipun tujuan kasus ini tidak memiliki angka, ada koreksi atau kemajuan lain yang diberikan kepada pengadilan.
Misalnya, waktu pendaftaran berlanjut selama 5 hingga 10 hari, dan kemudian mendengar 1 hari terakhir, dan mendengar dalam 14 hari.
“Jadi total lebih dari 30 hari. Undang -undang TN baru) pada 20 Maret dikembangkan oleh Parlemen, dan 30 hari harus diterapkan (diminimalkan),” katanya.
Pada jam sempit itu, mereka menjelaskan hal itu dan mereka berharap pengadilan konstitusional menerima bersalah.
Pemulihan: tagihan kata ditemukan, sayap gollkar: imri dhifincition tidak mungkin untuk kembali
Tujuh siswa dan dua saran hukum oleh siswa yang berlaku.