Pada akhir Oktober dan awal November, calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil membagikan foto pertemuannya dengan dua tokoh: presiden dan mantan presiden.
Berdasarkan hasil survei, Ridwan Kamil yang didukung koalisi raksasa seperti Kim Plus. (16 partai politik) mengalami penurunan kelayakan
Misalnya, dalam survei SMRC baru-baru ini, kualifikasi Ridwan Kamil-Suswono lebih rendah sekitar 7 persen dibandingkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno.
Kemudian, pada 9 November, giliran Ahmad Luthfi, calon Gubernur Jawa Tengah. hingga mengunggah video di akun Instagramnya tentang dukungannya kepada presiden.
Manuver politik dua calon gubernur yang diusung KIM Plus bisa dikatakan sebagai keberanian politik. berharap mendapat dukungan dari pemilu
Sponsor tidak hanya terkenal. namun juga mempunyai pengaruh dalam memobilisasi mekanisme dan sumber daya negara.
Saat ini, kita harus waspada dan menghindari keterlibatan pejabat dan penggunaan sumber daya negara untuk mengalahkan calon yang diunggulkan oleh kekuasaan. Pendekatan pemberdayaan perempuan pada pemilu presiden tahun 2024 tidak boleh terulang di pemilu daerah.
Dari 545 daerah yang akan menyelenggarakan Pilkada serentak pada 27 November, dua daerah akan menjadi medan pertempuran: Jawa Tengah dan Jakarta. Di dua daerah ini, pilkada berlangsung sangat intens.
Kedua daerah inilah yang menjadi titik didih dinamika politik nasional pasca pemilu 2024.
Jawa Tengah, provinsi terpadat ketiga di Indonesia. Dianggap sebagai kubu terakhir PDIP sekaligus. Jakarta bukan lagi ibu kota negara. Namun hal ini tetap menjadi barometer politik nasional.
Lebih penting lagi Di kedua wilayah tersebut, Pilkada berlangsung dalam pertarungan “David vs. Goliat”.
Di Jakarta Pramono-Rano hanya mendapat dukungan dari PDIP, ditambah dua partai non-parlemen lainnya, Hanura dan Ummat. Sedangkan Ridwan Kamil-Siswono Didukung oleh koalisi raksasa 16 partai.
Perlu diketahui, sejak Pilkada 2012, Pilkada Jakarta selalu diunggulkan oleh pihak yang tidak diunggulkan.
Di Provinsi Jawa Tengah, hanya PDIP yang berhadapan dengan koalisi KIM Plus yang beranggotakan 15 partai termasuk Jokowi.
Meskipun mereka masuk ke lapangan agak terlambat dan hak mereka jauh lebih lambat dibandingkan bulan September lalu. Namun tingkat keistimewaan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi terus meningkat.