JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Mercedes-Benz resmi meluncurkan mobil listrik SUV EQE. Mobil listrik keenam di Indonesia “Mercy” ini memiliki banyak fitur menarik, salah satunya adalah kemudi poros belakang.
Kemudi gandar belakang memungkinkan roda belakang bergerak saat roda kemudi diputar. Keduanya berlawanan arah dengan gerakan kemudi dan mengikuti gerakan kemudi. Tujuannya untuk memaksimalkan handling mobil.
Baca Juga: Kejadian Unik, Pemilik Hyundai Creta Diajak Minum Kopi Lewat Fitur Ini
Aldo Rais, Head of Product and Pricing PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia, mengatakan fitur kemudi gandar belakang saat ini hanya tersedia pada mobil listrik Mercedes-Benz.
Kemudi gandar belakang hanya pada kendaraan listrik, kata Alto kepada sp-globalindo.co.id, baru-baru ini di Jakarta.
Bedanya, kemudi poros belakang SUV EQE bergerak hingga 10 derajat. Jauh lebih baik dibandingkan kemudi poros belakang generasi awal yang hanya bergerak 4,5 derajat.
“Kemudi gardan belakang ini pertama kali digunakan di sedan EQS dan (hanya) 4,5 derajat, tapi di SUV EQE ini sampai 10 derajat,” ujarnya.
Aalto menjelaskan, saat pengemudi menggerakkan setir, maka kemudi gardan belakang langsung bekerja.
Baca juga: Ternyata Ban Serep Perlu Dirotasi, Ini Alasannya
“Jadi ban belakang bisa langsung mengikuti setir. Bukan karena kemudinya bergerak beberapa derajat baru mengikuti, tapi seketika,” ujarnya.
“Di bawah 60 km/jam berlawanan arah dengan setir, jadi kalau ke kanan ban belakang ke kiri dan sebaliknya. Tapi di atas 60 km/jam setir terus,” ujarnya.
Alhasil, fitur ini membuat mobil lebih mudah bermanuver dan mengurangi radius belok.
Baca juga: Pentingnya Mengecek Tekanan Udara Ban Serep Secara Rutin
“Sekarang perubahannya sampai 10 derajat (pergerakan roda belakang) tergantung seberapa banyak roda depan berputar. Nanti di layar akan ada indikator yang menunjukkan berapa derajat kerja kemudi,” ujarnya.
“Kalau mau diam dan putar balik, suhunya bisa naik sampai 10 derajat kalau tinggi banget,” ujarnya.
Namun, Alto tidak menjelaskan berapa radius putar mobil jika kemudi poros belakang digerakkan maksimal.
“Pasti lebih efektif dan di atas 100 km/jam masih berfungsi. Tapi tergantung putaran setirnya,” kata Aalto. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.