JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Belum lama ini, media sosial dunia dihebohkan dengan rekaman video kendaraan dinas menteri bernomor polisi RI 36 melaju di jalanan Ibu Kota bersama petugas patroli dan pengawalnya (patwal).
Dalam tayangan tersebut, terlihat sepeda motor patroli dengan lampu berkedip-kedip “membelah” jalan sehingga Toyota Alphard berpelat resmi bisa melewati kemacetan yang mengganggu.
Namun langkah tersebut tak luput dari perhatian publik.
Baca juga: Gambar Toyota Innova Genix Pakai Lampu Kabut Belakang
Beberapa peserta lalu lintas mengungkapkan kekesalannya atas tindakan aparat patroli yang tidak hanya memaksa kendaraan lain berhenti, tetapi juga menunjuk pengemudi taksi yang mencoba melintas.
Sikap arogan petugas menuai kecaman keras dari masyarakat, yang khawatir penggunaan penjaga yang ceroboh akan merepotkan pengguna jalan lainnya.
Setelah videonya viral, terungkap bahwa mobil tersebut milik Rafi Ahmed, Wakil Khusus Presiden Bidang Aktivis Seni dan Pemuda.
Baca juga: Video Dubes Sheila Naik Vespa Kesayangannya di Vespa Tuanya yang ke 7 Harganya Mengejutkan
Pengakuan tersebut disampaikan langsung oleh Rafi Ahmed pada Sabtu 11 Januari 2025. Penggunaan Patwal harus dikelola dengan baik.
Kasus petugas patroli yang menanyakan arah kepada pengguna lain sebenarnya bukan hal baru.
Dalam konteks itu, perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk memprioritaskan kendaraan prioritas, khususnya kendaraan yang menggunakan sirene.
Lihat selengkapnya: Waspada penipuan baru saat membeli mobil bekas, meminta pembayaran di muka
Sonny Susmana, direktur pelatihan Safety Defense Consultants Indonesia (SDCI) mengatakan kepada sp-globalindo.co.id pada 12 Januari: “Secara umum, pengemudi berpikiran negatif tentang sirene karena mereka memiliki hak yang sama di jalan, terutama saat terjadi kemacetan.” 2025.
Dia mengatakan prioritas harus diberikan pada jalan raya, terutama dalam situasi darurat.
“Padahal ada yang namanya skala prioritas dan harus diprioritaskan karena penting atau mendesak,” kata Soni.
Sony menegaskan, pengemudi tidak perlu bingung membedakan berbagai jenis sirene di jalan.
“Etika, kalau dengar suara ini, lihat sekilas ke kaca spion. “Jika benda itu datang dari belakang, segera tarik untuk memberi jalan,” ujarnya.
“Tidak perlu mengusut apakah benar apa, siapa, kesukaannya, dan sebagainya itu urusannya,” tegasnya.
Menurut Sony, membuka jalan bagi mobil mewah ibarat melatih atau membina kebaikan, yang bisa mendorong budaya berlalu lintas yang lebih baik di masyarakat. Dengarkan kumpulan berita dan cerita terhangat kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.