JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Memiliki rumah idaman tentunya menjadi dambaan setiap orang. Namun banyak kendala yang dihadapi.
Dari sisi regulasi, pemerintah terus mendorong pengembang untuk lebih banyak membangun rumah atau apartemen vertikal.
Kebijakan ini dinilai menjadi solusi tepat untuk memenuhi kebutuhan perumahan meski terdapat kendala lahan di perkotaan.
Pada saat yang sama, mereka mendapat kendala dari masyarakat akibat kenaikan harga rumah.
Namun timbul pertanyaan: apakah apartemen atau kondominium lebih populer dibandingkan rumah tapak?
Wakil Ketua Umum (Vaketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Real Estate Indonesia (REI) Bambang Ekajaya pun menanggapi sp-globalindo.co.id pada Selasa (16/07/2024).
Baca juga: Konsep Apartemen TOD Populer di Kalangan Masyarakat?
“Sebenarnya masyarakat lebih memilih rumah tanah,” tegas Bambang.
Namun sayangnya, harga rumah tanah di perkotaan atau lokasi strategis terlalu mahal atau tidak bisa diterima oleh sebagian orang.
Oleh karena itu, sebagian orang memilih apartemen atau kondominium karena harganya yang terjangkau.
Misalnya ada calon pembeli dengan budget 500 juta rupiah, jelas Bambang.
Jika ia membeli sebidang tanah, ia akan mendapat tempat yang jauh dari tempat kerja, karena letaknya di pinggiran.
Sekaligus dengan budget yang sama, Anda bisa mendapatkan apartemen pengembangan transportasi (TOD) di kawasan strategis dengan akses transportasi yang baik, ”tegas Bambang. Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.