SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Bola

Benarkah Carlo Ancelotti Tak Jago Taktik?

sp-globalindo.co.id – Nama Carlo Ancelotti mencuat saat pelatih baru timnas Indonesia Patrick Kluivert ditanyai kemampuannya menciptakan metode.

Berbicara kepada anggota Exco PSSI Patrick Kluivert, Arya Sinulina diberitahu oleh Carlo Ancelotti. 

Patrick Kluivert diumumkan sebagai pelatih timnas Indonesia (8/1/2024).

“Jadi seperti mencari Carlo Ancelotti. Apa Ancelotti baik-baik saja?

Tapi Ancelotti pandai memunculkan ide untuk para pemainnya, kata Arya kepada media Kumparan.

Baru-baru ini, pelatih tersukses dalam sejarah Liga Champions dengan lima kejuaraan besar, Carlo Ancelotti sering disebut “miskin secara taktik” dan hanya mengandalkan penampilan hebat dari bintang-bintangnya.

Baca Juga: Patrick Kluivert Ungkap Kekuatan Super Indonesia, Kredit STY

Apakah hanya kepiawaiannya di ruang ganti yang memegang rekor sebagai manajer pertama yang merasakan nikmatnya menjuarai lima liga besar Eropa?

Tentu saja, Ancelotti pantas mendapat pujian atas keterampilan manajemennya dan menjaga keharmonisan ruang ganti.

Dia adalah juara “diplomasi meja”. Ancelotti kerap merebut hati para pemain dengan selebrasinya.

Dukung AC Milan, David Beckham Ancelotti tak henti-hentinya menyantap tortellini (pasta tradisional Italia) di sebuah festival di Parma. 

Pendekatan pribadi Ancelotti terhadap para pemain tampaknya menutupi keunggulan teknisnya. Keputusan terpenting Ancelotti

Faktanya, Ancelotti kerap mengambil keputusan penting di laga-laga penting. Misalnya saja tim asuhan Ancelotti, Milan, yang menjuarai final Liga Champions 2003.

Pada saat itu, Ancelotti merespons dengan baik keputusan pelatih Juventus Marcello Lippi yang menggantikan Gianluca Zambrotta di lini depan dengan Pavel Nedved yang terkena larangan bermain di pos sayap kiri.

Lippi meminta Paolo Montero di sisi kiri pertahanan yang biasa berposisi sebagai penjaga gawang.

Ancelotti memanfaatkan situasi ini dan meminta Andriy Shevchenko sering bertukar posisi dengan Rui Costa di sisi kanan serangan AC Milan.

Tujuannya agar Ancelotti mengancam Montero dengan kekuatan dan kecepatan Shevchenko.

Baca Juga: Ancelotti dan Rekor 5 Pialanya: Pria yang Tak Tahu Sudah Lengkap

Benar, kemenangan 3-2 Milan asuhan Ancelotti di final Liga Champions 2003 ditentukan melalui adu penalti.

Namun, keputusan Ancelotti akan diapresiasi seandainya kiper Juventus Gianluigi Buffon tidak melakukan penyelamatan satu tangan terhadap sundulan Filippo Inzaghi.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *