SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

Benarkah Stres Bikin Wajah Tampak Lebih Bulat?

sp-globalindo.co.id – Sedang heboh di media sosial tentang bagaimana hormon stres kortisol menyebabkan pipi dan mata membengkak sehingga menghasilkan wajah bulat atau yang disebut dengan “wajah bulan”.

“Wajahmu itu seperti bulan, bisa bulat sekali,” kata salah satu wanita di TikTok, “Wajahmu terlihat mual dan bengkak. Bisa jadi karena terlalu banyak stres, sehingga kortisol tinggi,” sahut yang lain.

Stres yang berulang telah menjadi bagian sehari-hari masyarakat modern. Namun, benarkah stres bisa membuat wajah kita lebih bulat dan besar?

“Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh, namun kadar tersebut tidak cukup tinggi untuk menyebabkan permukaan bulan,” kata Dr. Rajani Katta dari Baylor College of Medicine di Houston, Amerika Serikat.

Ia menjelaskan, bentuk oval akibat retensi air bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pola makan hingga kondisi medis seperti penyakit ginjal. “Beberapa obat resep juga bisa menyebabkan retensi cairan,” kata Katta.

Baca juga: Stres Bisa Naikkan Gula Darah? Definisi ini…

“Wajah bulan” adalah efek samping dari sindrom Cushing, suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh memiliki tingkat kortisol yang tinggi. Hal ini biasanya disebabkan oleh obat resep seperti steroid atau, dalam kasus yang jarang terjadi, oleh kelenjar adrenal yang terlalu aktif.

Tak hanya menyebabkan wajah bulat, penyakit Cushing juga menyebabkan lemak di leher atau lemak di sekitar bahu serta obesitas di tubuh bagian atas.

“Untuk retensi air yang disebabkan oleh suatu kondisi medis, pengobatan terhadap pemicunya biasanya membantu. Dokter mungkin meresepkan diuretik untuk menghilangkan kelebihan air dari tubuh,” kata Katta.

Bagaimana stres mempengaruhi wajah

Stres sehari-hari dapat meningkatkan kadar kortisol. Meski tidak membuat “wajah bulan”, hormon kortisol bisa berpengaruh pada kulit.

Hormon stres dapat menyebabkan jerawat dan mengencangkan kulit, mempercepat penuaan, serta memperburuk kondisi kulit yang sudah ada seperti eksim dan psoriasis.

Baca Juga: 2 Penyebab Cairan Tubuh Berlebih yang Patut Anda Waspadai

“Kortisol tingkat tinggi yang kronis menghambat produksi lemak sehat seperti kolagen, asam hialuronat, dan ceramide,” jelas dokter kulit Dr. Whitney Bowe.

Kolagen dapat diibaratkan sebagai perancah kulit yang mencegah garis-garis halus dan kerutan. Pada saat yang sama, asam hialuronat membuat kulit tampak kenyal, sedangkan ceramide adalah lemak sehat yang menciptakan penghalang untuk mencegah air masuk ke kulit.

Wajah yang terlihat semakin mual saat stres seringkali bukan disebabkan oleh stres melainkan karena kebiasaan makan makanan asin saat kita sedang tidak mood.

“Jika wajah tampak bengkak, asupan natrium harus diwaspadai. Asupan natrium atau garam yang berlebihan dapat menyebabkan retensi air dalam tubuh,” tambah Katta.

Pemicu lainnya adalah kelebihan gula dan karbohidrat olahan, yang lama kelamaan merusak kolagen kulit melalui proses yang disebut glikasi.

Glikasi terjadi ketika molekul gula bergabung dengan lemak dan protein untuk membentuk produk sampingan glikasi, atau AGEs, yang pada akhirnya membuat protein kolagen dan elastin menjadi elastis dan kulit menjadi keriput.

“Makanan yang kaya antioksidan dan anti inflamasi dapat membantu memberikan perlindungan tambahan pada kulit dan merangsang pembaharuan sel kulit,” kata Katta.

Baca Juga: Flek Wajah Akibat Rosacea, Apakah Bisa Diobati? Dengarkan berita terkini dengan pilihan berita kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *