Pada dasarnya, siapa pun bisa bersenang-senang. Tapi hidup adalah tentang apa yang bisa atau tidak bisa Anda lakukan. Selain asas “boleh”, ada asas kepatutan atau kepantasan yang harus selalu kita perhatikan.
Para pemimpin dapat memamerkan semua kemewahan yang mereka mampu. Namun, tidak pantas bagi para pemimpin tersebut dan keluarganya untuk tidak mengurusi kemewahan jika masyarakat yang mereka pimpin masih berjuang dengan berbagai tantangan kemiskinan, pengangguran, dan perekonomian informal.
Dalam bahasa Jawa kira-kira setara dengan ‘bener nagu ora pener’. Hanya karena sesuatu diperbolehkan bukan berarti hal itu pantas atau perlu dilakukan. Moralitas
Belum lama ini, publik Indonesia tengah digila-gilai dengan kemewahan yang ditampilkan keluarga putra bungsu Presiden Joko Widodo itu.
Putranya Kesang Pangarep dan istrinya menikmati ‘makanan nyaman’ di pesawat jet pribadi, berkat unggahan media sosial Instagram.
Memang sangat sulit bagi tokoh masyarakat dan keluarganya untuk membuat aturan hukum mengenai kepatutan dan moralitas kepemilikan. Aturan hukum dapat mengatur hal-hal yang secara umum dapat dihitung.
Misalnya batasan besaran kepuasan, jenisnya, tata cara pelaporan, menurut UU 20/2001.
Oleh karena itu, pemimpin dan keluarganya perlu menetapkan standar moralnya sendiri. Jika tingkat konformitasnya tinggi, mereka bisa memberi contoh seperti hidup sederhana, namun tegas dalam mengambil keputusan dan menaati hukum.
Jelas tidak ada aturan hukum yang dilanggar saat jet pribadi Kesang dilepas. Ia bukan pegawai negeri, pemimpin daerah, atau lembaga negara.
Namun berbagai kritik pun dilontarkan dengan mengatakan bahwa “kemewahan” jet pribadi tidak pantas. Hal ini “hampir tidak dapat ditembus” di atas.
Kesang bukan PNS, dia anak presiden. Padahal, Menteri Komunikasi dan Informatika seharusnya memberikan penjelasan.
Ia juga merupakan presiden partai politik koalisi pemerintahan saat ini. Secara politik, ia mempunyai kekuasaan atas banyak pegawai negeri dari partainya sendiri.
Selain itu, berbagai perjalanan dengan jet pribadi dan kue-kue mewah bertepatan dengan momen-momen kegelisahan masyarakat atas peraturan pemilu yang membingungkan di Mahkamah Konstitusi dan DPRK. Yang jelas, jumlahnya semakin meningkat dari hari ke hari.
Dalam era politik terbuka saat ini, skandal yang melibatkan tokoh masyarakat dapat dengan mudah meluas ke ranah publik. Jika bukan pemerintah, masyarakat sipil yang semakin cerdas bisa (dengan mudah) mengetahuinya.
Selama 10 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia telah mencapai kemajuan besar, terutama di bidang sumber daya manusia dan infrastruktur.