sp-globalindo.co.id – Tren diet seringkali berulang, yang lama menjadi baru kembali, entah karena penemuan baru, atau menjadi populer kembali karena ada selebritis yang melakukannya.
Faktanya, diet yang dikembangkan satu abad lalu, seperti diet keto, serta diet yang jauh lebih tua, seperti diet paleo, sebenarnya menduduki peringkat diet yang paling banyak dicari di Google.
Para pelaku diet sepertinya menemukan kenyamanan pada hal-hal yang familiar, mudah dilakukan, dan menyehatkan, bukan sekadar tren.
Jadi, apa saja diet populer yang benar-benar berhasil? Dan apakah pola makan ini akan membuat kita lebih sehat?
Faktanya, lima diet yang paling banyak dicari semuanya menawarkan manfaat yang terbukti, meskipun masih ada beberapa keraguan. Apa yang ideal untuk orang lain mungkin bukan pilihan terbaik bagi Anda berdasarkan riwayat kesehatan Anda.
Jadi, ada baiknya mencari pola makan yang paling cocok dan cobalah berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai diet atau melakukan perubahan radikal pada pola makan Anda.
Baca juga: Jangan Lengah, Ini 5 Tips Memilih Diet yang Tepat di Tahun 2024. Diet Populer
Lalu diet apa yang paling banyak dicari? diet keto
Diet keto merupakan pola makan yang berfokus pada konsumsi makanan berlemak, seperti daging, telur, dan keju. Ya, Anda tidak sedang bermimpi: Diet keto itu nyata dan sangat populer.
Diet keto menekankan pada konsumsi makanan tinggi lemak dibandingkan makanan yang kalorinya berasal dari protein dan karbohidrat. Sebagai alat penurun berat badan, ini sangat efektif.
Bagaimana cara kerjanya? Benar sekali, pola makan pada dasarnya mengatur apa yang digunakan tubuh sebagai bahan bakar. Biasanya, sistem tubuh menggunakan glukosa untuk membakar energi dari makan karbohidrat. Namun, diet keto menghilangkan sumber energi tersebut.
Hal ini mendorong tubuh ke dalam keadaan yang disebut ketosis, suatu proses di mana tubuh mengganti glukosa dengan membakar lemak sebagai bahan bakar. Cara ini meningkatkan metabolisme, menjaga gula darah tetap rendah, menghilangkan lemak (karena digunakan sebagai sumber energi), dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Diet ini mungkin ideal untuk orang dengan BMI > 30 (mereka mengalami obesitas) dan sedang mencoba menurunkan berat badan. Diet keto juga dianggap bermanfaat bagi orang yang mencoba melawan diabetes tipe 2 atau epilepsi. (Diet keto sebenarnya dimulai seabad yang lalu sebagai pengobatan epilepsi.)
Namun, ada satu hal yang perlu kita ketahui: Beralih ke diet keto bisa jadi sulit. Efek sampingnya mungkin termasuk “keto flu” dan “keto breath” yang menyebabkan bau mulut.
Terlepas dari popularitasnya, diet keto mendapat tinjauan beragam dari para ahli medis. Perhatian harus dilakukan saat melakukan hal ini dan umumnya tidak boleh dilakukan dalam jangka waktu lama.
Baca Juga: Simak Juga, 7 Hal yang Bisa Terjadi pada Tubuh Saat Melakukan Diet Keto Intermiten
Seberapa sering kita benar-benar perlu makan? Diet puasa intermiten menguji pertanyaan ini.