sp-globalindo.co.id – Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares kembali mengkritik kualitas kepemimpinan wasit di Liga 1 2024-2025. Setelah timnya bermain imbang 1-1 dengan Persebaya Surabaya pada pekan ke-9 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Rabu (23/10/2024) malam.
Ia menyatakan ketidakpuasannya terhadap keputusan Hakim Candra.
Ia mengatakan wasit tidak agresif, terutama dalam banyak situasi penting di area penalti.
Selain itu, ia mengkritik praktik perawatan pemain cedera di lapangan yang membuat pertandingan tertunda.
“Saya tidak akan menyalahkan wasit, tapi jika jelas ada pelanggaran di area penalti, mengapa tidak memberikan penalti?” Tampaknya ada ketakutan dalam mengambil keputusan. “Jika ini terjadi di kompetisi AFK, jelas penaltinya,” kata pelatih asal Portugal itu.
Baca juga: Persebaya – PSM Makassar Skor 1-1, Malik Risaldi Cedera Mars Imbang di GBT
Salah satu momen yang diperlihatkan Bernardo Tavares adalah saat Juran Fernandez dijatuhkan Cadek Raditi di kotak penalti pada pertengahan babak kedua.
Namun wasit tidak memberikan penalti. Untuk mendukung keberatannya, dia juga membawa laptop ke ruang konferensi pers untuk menunjukkan rekaman kecelakaan tersebut kepada wartawan.
“Periksa dirimu sendiri, itu pasti penalti.” Kalau wasit bisa mengambil penalti di luar kotak penalti, kenapa tidak jika terjadi di dalam kotak penalti?”
Selain itu, pelatih berlisensi UEFA Pro ini juga menyinggung penerapan VAR (Variable Assistant) yang diterapkan sejak awal Liga 1 musim 2024-2025.
Ia mengenang pernyataannya di awal musim tentang pentingnya VAR untuk meningkatkan kualitas keputusan wasit, namun menurutnya penerapan sistem tersebut kurang baik.
“Sekarang ada VAR, tapi siapa yang berada di belakang VAR? Siapa yang mengendalikan VAR? “Harus ada integritas dalam penggunaannya,” kata Bernardo Tavares.
Ia juga menegaskan, jika tujuan VAR adalah memperbaiki liga, maka harus ada peningkatan kualitas wasit agar Liga 1 bisa berkembang lebih jauh.
Pasalnya, ia merasa berkali-kali dalam laga Persebaya melawan PSM yang seharusnya dihentikan karena pemeriksaan VAR, ia justru diabaikan sehingga mengganggu tim yang berusaha memanfaatkan setiap peluang.
Laga berlangsung menegangkan saat PSM unggul terlebih dahulu melalui Juran Fernandes pada menit ke-16, sebelum Persebaya membalas lewat tendangan bebas Mohamed Rashid di masa tambahan waktu.
Baca juga: Tabel Liga 1: Persib dan PSM Pertahankan Persebaya di Puncak
Meski terkesan tak punya kekuatan penuh, PSM mampu menahan keperkasaan Persebaya yang didukung penuh oleh pendukung kuatnya.
Namun gambaran tersebut masih mengecewakan bagi Bernardo Tavares yang berharap keputusan wasit bisa lebih akurat dan tegas, apalagi dengan teknologi VAR.
Memberikan penalti kepada PSM seperti sebuah keajaiban. Di setiap pertandingan ada situasi yang mengejutkan kami, meski ada VAR. Jadi mengapa tidak memeriksa VAR sekarang? Dengarkan berita dengan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih berita favorit Anda untuk mendapatkan Saluran WhatsApp Kompas .com: https://vvv.vhatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.