JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Provinsi Papua mengalami penurunan indeks biaya konstruksi (IKK) yang signifikan pada tahun 2018 hingga 2023.
Sebelumnya, IQC Papua tercatat sebesar 227,9 pada tahun 2018, namun pada tahun 2023 akan turun menjadi 135,6 atau 92,34 poin persentase.
IKK merupakan indikator spasial yang mencakup rata-rata biaya dan digunakan untuk membandingkan biaya bahan bangunan/jasa bangunan suatu wilayah dibandingkan dengan kota acuan dengan indeks 100.
Data terbaru yang dikumpulkan PT Hotel Investasi Strategis dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap beberapa wawasan menarik mengenai evolusi biaya konstruksi selama enam tahun terakhir di seluruh provinsi di Indonesia.
Meski mengalami penurunan yang signifikan, namun IKK Papua patut dicermati. Karena pemekaran menghasilkan provinsi-provinsi baru.
Baca juga: Indonesia membangun hotel terbanyak di kawasan Asia-Pasifik, di belakang Vietnam
Selain Papua, pengolahan data yang paling menarik adalah DKI Jakarta yang menunjukkan peningkatan dari 109,1 pada tahun 2018 menjadi 116,7 pada tahun 2023 atau 7,59 poin persentase.
“DKI Jakarta kini menduduki peringkat ketiga ICC dibandingkan peringkat 11 pada tahun 2018. Kemungkinan besar biaya pengembangan lebih tinggi dan tingkat pengembangan lebih lambat,” kata CEO Strategic Investment Hotels Ross Woods dalam keterangannya kepada sp-globalindo.co.id.
Sementara itu, IQC Kalimantan Timur tetap stabil dengan sedikit peningkatan dari 114,1 pada tahun 2018 menjadi 115,6 pada tahun 2023 atau 1,45 poin persentase.
Dampak MKS terhadap perkembangan hotel
Ross mengatakan ICC telah mempengaruhi perkembangan hotel, terutama di tempat-tempat yang menarik wisatawan.
Misalnya, destinasi wisata terkenal Bali justru turun 19,55 poin persentase pada periode tersebut.
Hal ini menunjukkan lingkungan konstruksi yang lebih menguntungkan bagi pengembang hotel. Tentu saja pusat wisata ternama dunia ini berpotensi menarik lebih banyak investasi di sektor perhotelan.
Sementara itu, Yogyakarta, tujuan populer lainnya bagi wisatawan untuk menikmati atraksi budaya, turun minimal 0,42 poin persentase.
“CPI yang konstan ini menunjukkan bahwa biaya pengembangan hotel relatif konsisten, sehingga memungkinkan calon investor memperkirakan biaya dengan lebih akurat,” kata Ross.
Kemudian Nusa Tenggara Barat (NTB), destinasi wisata baru, juga mengalami peningkatan IQC sebesar 1,3 poin persentase pada periode yang sama.
Ketiga provinsi tersebut merupakan bagian dari sepuluh provinsi tempat berkembangnya IKK dalam enam tahun terakhir.
Ross menyimpulkan bahwa pengembangan ICC menghadirkan tantangan dan peluang bagi para pemangku kepentingan.
“Penting bagi investor, khususnya di industri perhotelan, untuk mengikuti perubahan ini agar dapat mengambil keputusan yang tepat,” tutup Ross.
Berikut daftar IKK periode 2018-2023 berdasarkan data yang diperoleh dari Strategic Investment Hotel dan BPS:
Dengarkan berita terkini dan berita utama kami langsung dari ponsel Anda. Untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id, pilih saluran berita favorit Anda: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.