SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Internasional

NEWS INDONESIA Biaya Perang Israel Mahal, tapi Perekonomiannya Masih Stabil

sp-globalindo.co.id – Perang antara Israel dengan kelompok Hamas dan Hizbullah membawa dampak yang besar. Tidak hanya memakan korban jiwa, perang ini juga memakan biaya yang besar.

Khususnya di Israel, inflasi yang tinggi menimbulkan kekhawatiran mengenai dampak jangka panjang terhadap perekonomian negara tersebut.

Hal pertama adalah belanja militer meningkat. Faktanya, pertumbuhan Israel terhenti karena perang yang sudah berlangsung selama satu tahun.

Baca juga: Iran Bantah Tuduhan Campur Tangan Urusan Dalam Negeri Lebanon

Menurut laporan The Independent pada Senin (21/10/2024), para ekonom mengatakan negara mungkin menghadapi defisit dan pajak yang lebih tinggi.

Hal ini karena perang membebani anggaran pemerintah dan memaksa Israel mengambil keputusan sulit antara program sosial dan militer.

Pemerintah Israel diketahui mengeluarkan banyak uang per bulan untuk perang, mulai dari 1,8 miliar dolar AS (Rp 28 triliun) sebelum Hamas mulai memerangi Israel pada 7 Oktober 2023.

Sekarang jumlahnya sekitar US$4,7 miliar (Rp72,8 triliun) pada akhir tahun lalu, menurut Stockholm International Peace Research Institute.

Pemerintah Israel menghabiskan 27,5 miliar dolar AS (Rp 42,6 triliun) untuk militer tahun lalu, menurut organisasi tersebut.

Negara ini menempati peringkat ke-15 di dunia di belakang Polandia, namun mengungguli Kanada dan Spanyol, yang memiliki jumlah penduduk lebih banyak.

Pengeluaran militer sebagai persentase terhadap PDB tahunan adalah 5,3 persen, dibandingkan dengan 3,4 persen di Amerika Serikat dan 1,5 persen di Jerman.

Baca juga: Duta Besar AS akan mengadakan pembicaraan dengan otoritas Lebanon untuk mengakhiri perang

Jumlah ini tidak seberapa dibandingkan dengan Ukraina, yang menghabiskan 37 persen PDB dan setengah anggaran negaranya untuk melawan agresi Rusia.

Oleh karena itu, perang juga menghancurkan pertumbuhan dan jumlah pekerja.

Di Israel, perang menyebabkan banyak masalah ekonomi. Pemanggilan dan perpanjangan dinas militer mengancam akan mengganggu operasi.

Masalah keamanan juga telah menghambat investasi dalam bisnis baru, dan gangguan penerbangan telah membuat banyak wisatawan enggan berkunjung, sehingga melemahkan industri pariwisata.

Salah satu hal yang paling mengkhawatirkannya adalah inkonsistensi perang yang sudah berlangsung selama setahun.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *