Koresponden: VOA Indonesia/Patsy Widakuswara
LIMA, sp-globalindo.co.id – Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping kembali menegaskan pentingnya menjaga dialog untuk mengatur persaingan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Kedua pemimpin menyoroti situasi tersebut dalam pertemuan di sela-sela KTT APEC di Lima, Peru, Sabtu (16/11/2024).
Biden mengatakan hubungan antara AS dan Tiongkok adalah hubungan “paling penting” di dunia.
Baca juga: Foto Keluarga Prabowo Bersama Pemimpin Dunia di KTT APEC 2024
Ia menekankan tugas kedua pemimpin negara tersebut agar persaingan tidak berubah menjadi perselisihan.
“Diskusi ini mencegah kesalahan perencanaan. “Selama empat tahun terakhir, saya pikir kami telah membuktikan bahwa hubungan ini mungkin terjadi,” kata Biden di sela-sela Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).
Xi juga mengungkapkan sentimen serupa. Beliau mengatakan bahwa kedua negara harus mempertimbangkan kepentingan seluruh dunia dan membawa lebih banyak kepercayaan diri dan energi positif bagi dunia yang sedang bermasalah.
Pernyataan positif tersebut tidak lepas dari permasalahan yang sudah lama terjadi antara kedua negara.
Menurut seorang pejabat senior pemerintah AS yang berbicara sebelum pertemuan tersebut, Biden akan menegaskan kembali “kekhawatirannya yang sudah lama ada” tentang “kebijakan perdagangan dan ekonomi yang tidak adil” yang merugikan pekerja Amerika.
Presiden Biden juga akan mengungkapkan “keprihatinan mendalamnya” kepada Xi mengenai dukungan Beijing terhadap perang Moskow melawan Ukraina dan pengerahan pasukan Korea Utara untuk membantu Rusia, serta pembangunan militer Beijing di Taiwan dan Laut Cina Selatan.
Baca juga: Yoon Seok-yeol Bertemu Xi Jinping di Sela-sela Pertemuan APEC, Pertama Kali dalam 2 Tahun, Apa yang Dibicarakan?
Selain itu, menurut penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan, Biden juga akan memperingatkan Tiongkok atas tuduhannya menyerang perusahaan swasta yang digunakan oleh pemerintah AS dan sekutunya.
“Kami selalu menekankan bahwa kami akan merespons jika kami melihat tindakan diambil dalam hal serangan siber, siber, dan siber,” kata Sullivan di Air Force One dalam perjalanan ke Lima.
Hanya beberapa jam sebelum pertemuan, Xi Jinping berbicara dengan para pemimpin APEC sebagai pembela multilateralisme dan perekonomian terbuka.
Dalam pidatonya, Xi mendesak para pemimpin untuk meruntuhkan hambatan yang menghambat arus perdagangan, investasi, teknologi dan jasa.
Sumber-sumber intelijen asing, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada VOA bahwa mereka khawatir Amerika akan menjadi lebih proteksionis dan isolasionis di bawah pemerintahan Trump. Presiden terpilih Donald Trump akan dilantik pada Januari 2025.