sp-globalindo.co.id – Perusahaan jejaring sosial milik Elon Musk, X (sebelumnya Twitter) telah mengubah kebijakannya dalam memblokir akun pengguna lain. Kebijakan baru ini akan diposting di halaman X Help.
Akun yang diblokir kini dapat melihat Tweet dari akun yang diblokir. Ini terjadi ketika akun yang terkunci atau tidak diblokir dipublikasikan.
Biasanya, ketika seorang pengguna memblokir pengguna lain, tweet yang ditulis tidak dapat dibaca oleh akun yang diblokir tersebut.
Dengan perubahan ini, pengguna harus mengunci akunnya atau beralih ke mode privat jika ingin memblokir orang yang tidak dapat melihat pengguna tersebut.
Cara pemblokiran baru ini menimbulkan kontroversi di kalangan karena bertentangan dengan praktik pemblokiran tradisional.
Pemblokir di X Twitter tidak mengizinkan pemblokir untuk melihat tweet dan berinteraksi dengan tweet pengguna, bahkan ketika cerita tersebut dipublikasikan.
Ini adalah fitur pemblokiran cerita umum yang juga berlaku pada platform media sosial lainnya, termasuk Instagram dan Facebook.
Banyak pengguna X/Twitter juga memprotes perubahan ini, dengan alasan bahwa mereka tidak ingin pemblokir melihat postingan mereka karena alasan keamanan dan privasi.
Baca juga: X/Twitter Buat Aturan Larangan Baru, Eksodus Pengguna ke Bluesky Dianggap Tak Berguna
Seorang pengguna mengatakan bahwa dia juga mengkritik bahwa “pemblokiran” saat ini tidak berguna dan sebenarnya dapat menguntungkan “pemfitnah dan penipu”. Postingan tersebut dilihat lebih dari 750 ribu kali pengguna dan disukai lebih dari 27 ribu orang.
Selain kritik, pengguna juga meminta X Twitter belajar banyak dari Instagram.
Pemblokir di Instagram tidak mengizinkan pemblokir melihat postingan pemblokir. Instagram memungkinkan pengguna untuk memblokir profil lain dari orang yang sama.
Revolusi blockchain ini datang dari Elon Musk. Tahun lalu, Musk mengatakan bahwa blockchain “tidak masuk akal” dan harus “ditolak karena dianggap bodoh.”
Elon Musk bahkan mengancam akan memblokir orang sepenuhnya, kecuali pesan langsung (DM).
Dia berpendapat bahwa blockchain asli dapat dengan mudah diretas, misalnya, oleh pengguna hanya dengan menggunakan akun lain.
Menurut X Twitter, blockchain versi lama juga dapat digunakan untuk membagikan dan menyembunyikan informasi berbahaya atau pribadi (doxing) tentang seseorang tanpa orang yang terkena dampak mengetahui bahwa itu telah diblokir.