Bandung, sp-globalindo.co.id – Pada laga babak kedua Liga Champions AFC melawan Zhejiang FC Kamis pekan lalu (10 Maret 2024), kesalahan pemain senior Persibu Bandung Victor Igbonefo menjadi perbincangan hangat dan Boboto menjadi sorotan pertandingan tersebut. Pertandingan putaran kedua Liga Champions AFC melawan Zhejiang Football Club.
Pertandingan yang dilangsungkan di Huanglong Sports Center di Hangzhou, China ini menampilkan Pesib kalah 0-1 akibat kesalahan intersepsi Ibonnefo, dan gol Jean Kouassi dari larian Kevin Ray Mendoza memaksimalkan penguasaan bola di gawang.
Pelatih kepala Persib Bojan Hodak mendukung kesalahan Igbonnefo yang dilakukannya semenit sebelum gol tersebut.
Baginya, sayang sekali jika publik menyalahkan Ikonnefo.
Boyan menilai kesalahan seperti itu bisa saja dilakukan oleh siapa pun. Fans harus mengingat Igbonnefo atas penampilannya dalam lima tahun terakhir.
BACA JUGA: Pelatih Persibu bahas potensi sanksi terhadap Cacon Rudianto
Ikonnefo hampir meninggal karena cedera serius pada tulang pipi saat memberikan segalanya untuk Persib di Piala Presiden 2022.
“Sangat disayangkan menyalahkan dia atas kesalahan ini. Ini bisa terjadi pada siapa saja,” kata Hodak.
“Orang ini (Igbonefo) telah bermain untuk klub selama lima tahun terakhir. Dua tahun lalu, dia mendapat pukulan keras di wajahnya dan hampir mati di lapangan. “Banyak orang yang membicarakan dia meninggalkan tim sekarang,” jelasnya.
Baca juga: Nick Kuipers Bicarakan Cara Mendapatkan Menit Maksimal di Tengah Kesibukan Pesib
Hodak mencatat keberanian Ikonnefo yang langsung mengakui kesalahannya ke publik lewat postingan snapgram.
Pemain berusia 38 tahun itu lebih dulu menghampirinya dan meminta maaf atas kesalahannya karena tidak bisa membawa pulang Mang Bandung dengan membawa poin dari Tiongkok.
“Siapa kamu sampai bicara seperti itu? Semua pemain melakukan kesalahan, dan Victor adalah orang pertama yang langsung mengakui kepada publik bahwa dia melakukan kesalahan,” kata Hodak. “
“Dia juga mendatangi saya dan berkata ‘Maaf pelatih, itu kesalahan saya’ dan itu bisa terjadi pada siapa saja,” ujarnya.
BACA JUGA: Pesib rasakan perbedaan level di AFC Champions League 2
Sebelumnya, Rahmat Irianto yang baru bermain melawan Port FC di laga yang sama juga melakukan kesalahan di sisi kanan.
Namun, sebagai pelatih, Hodak tidak menyalahkan para pemainnya, namun ada pula yang berani mengatakan bahwa merekalah yang harus disalahkan atas kekalahan tersebut.
“Melawan Porto saya menurunkan Irianto dan dia juga melakukan kesalahan. Tapi saya tidak menyalahkan dia karena itu bagian dari permainan,” jelasnya.
“Saat masuk ke lapangan, hampir semua yang masuk ke lapangan berusia di bawah 30 tahun dan sepertinya mereka menganggap dirinya lebih baik dari pemain di lapangan,” jelas pelatih asal Kroasia itu.
“Semua orang yang berusia di atas 30 tahun menganggap mereka pelatih yang lebih baik dari saya. Mereka mengajari saya. Meski mungkin separuh dari mereka belum pernah bermain sepak bola.”
BACA JUGA: Pesib Divonis Laga Tanpa Penonton, Tanda-tanda Kembali ke GBLA
Hodak memastikan tidak mengucilkan Igbonnefo yang merupakan salah satu pemain kunci tim. Hodak membutuhkan pengalamannya untuk membantu pemain lain.
“Victor adalah bagian dari skuad kami, tapi itulah yang terjadi, dia adalah pemain berpengalaman. Jadi kami akan terus menggunakan dia di sisa liga musim ini,” kata pelatih berusia 53 tahun itu kepada Emphasis Selected News langsung ke Anda telepon. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengunjungi saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D.