Jakarta, Komps.com – Kepala Badan Akselerasi Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudajtmiko mengatakan bahwa hanya satu data yang akan dibuat untuk mengurangi kemiskinan.
Saat Anda membuat data tunggal, Anda akan bekerja dengan kementerian/lembaga yang relevan, seperti Kementerian Transportasi Sosial (Kementerian Transportasi Sosial), Biro Statistik Pusat (BPS), dan Biro Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas).
Pada hari Jumat (1/3/20/224), Budiman mengatakan di KTT Indonesia GXPO Kemoran, “Kami hanya akan membuat satu data untuk memberantas kemiskinan.”
Baca Juga: Peningkatan Budiman Sudajamiko, 20% dari penerima panggilan Coleoso menteri sosial bukanlah target yang salah
Budiman mengatakan bahwa karena kebutuhan akan persatuan data, miskin, buruk, dan masyarakat dikategorikan sebagai tidak pasti dan membutuhkan data yang tidak lagi tertutup atau terbuka.
Dia mengklaim bahwa timnya telah mengadakan pertemuan dengan beberapa partai politik untuk mengimplementasikan skema tersebut.
“Manakah dari lembaga -lembaga ini yang mengoordinasikan, mengelola, dan mengendalikan lembaga -lembaga ini dan diarahkan oleh Presiden sesuai dengan Peraturan Presiden 3.
Baca Juga: Budiman Sudajatimico tidak menargetkan 20% Bansora
Budiman mengungkapkan bahwa BP Taskin benar -benar fokus pada menciptakan rencana induk untuk semua kementerian/agensi dan pihak terkait lainnya untuk memberantas kemiskinan.
Dengan kata lain, ini menyinkronkan program pemberantasan kemiskinan yang tersebar di seluruh kementerian.
“Harap dicatat bahwa ada sekitar 16 kementerian dan lembaga. Yah, saya ingin menyinkronkan rencana kerja yang merujuk pada rencana induk yang dikompilasi dan menyebutkan integrasi data yang dikelola oleh BPS di bawah Bppenas,” katanya.
Baca Juga: Budiman Sudajatmiko: Pak Prabovo ingin menahan kemiskinan
Lebih lanjut Budiman menjelaskan bahwa eliminasi kemiskinan sangat terkait erat dengan pengembangan sumber daya manusia.
Kemiskinan mencegah keluarga kita menyediakan makanan bergizi, yang mengarah ke akses ke kehidupan, pendidikan dan kesehatan.
Dengan pengecualian, masyarakat juga memiliki hak untuk menerimanya.
“Memang benar bahwa kemiskinan yang paling berhasil di Presiden Djokovi ditindas, tetapi sebagian besar kemiskinan hanya 5,8%, tetapi kemiskinan masih menjadi persen. Kami menantikan kelahiran orang miskin baru,” kata Budiman. Cari tahu berita pilihan kami secara langsung tentang berita terbaru dan di ponsel Anda. Pilih akses saluran dasar utama ke sp-globalindo.co.id. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.