SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Nasional

BP2MI Akan Bangun 100 Balai Vokasi untuk Tingkatkan Kualitas Pekerja Migran Indonesia

JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Menteri Perlindungan Pekerja Migran RI/Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Abdul Kadir Karding mengumumkan rencana pembangunan 100 pusat profesi untuk meningkatkan kualitas pekerja migran Indonesia.

Presiden juga meminta dukungan untuk pembangunan sekitar 100 pusat ketenagakerjaan. “Pertama, kita akan membangun setidaknya 30 expert center, kemudian mendistribusikannya sesuai kebutuhan saat itu,” kata Abdul Karding saat ditemui di kantor BP2MI, Pankoran, Jakarta Selatan, Senin (1 Juni 2025). . .

Carding menjelaskan, career center ini akan melibatkan banyak pihak. Mulai dari Kementerian Pendidikan Tinggi (Dikti) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), bahkan pihak swasta.

Baca juga: BP2MI Sebut Luar Negeri Cari 1,35 Juta Tenaga Kerja, Tapi Indonesia Hanya Bisa Kirim 297.414.

Menurutnya, melalui pusat profesi ini, mahasiswa yang sudah mempunyai cita-cita tertentu di masa depan akan langsung mendapat pembelajaran sesuai keinginannya.

“Misalnya mau langsung ke negara mana?” Jepang, oke Jepang. Ada berapa posisi? Pasti ada ratusan posisi. Oke, jadi mau fokus di bidang keperawatan atau bidang lain misalnya? Hanya beberapa, jadi kami langsung terhubung.

Carding mengatakan, pusat karir ini bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri. Dengan demikian, lembaga-lembaga tersebut dapat diisi dengan kurikulum untuk pengayaan bahasa, penyiapan sertifikat profesi, atau kebutuhan lainnya.

“Saya percaya jika kita dapat mengintegrasikan hal ini dengan baik, akan ada banyak orang dengan keterampilan atau setidaknya keterampilan menengah yang dapat kita kirimkan,” kata Carding.

Baca juga: Pemerintah siapkan Rp 20 triliun untuk berikan kredit terjangkau bagi pekerja migran dan UKM.

Selain itu, Karding mengatakan BP2MI akan bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk meningkatkan kualitas lembaga pelatihan kejuruan (VTC) dan pusat pelatihan kejuruan (VTC).

“Kami akan meminta Menteri Ketenagakerjaan untuk memastikan mereka dan pemerintah daerah (pemerintah daerah) memiliki BLK yang khusus fokus pada penyiapan sumber daya manusia untuk penempatan di luar negeri,” kata Carding.

Pembangunan pusat pakar ini akan menggunakan dukungan dana sebesar Rp45 triliun yang disetujui Presiden Prabovo Subianto pada Konferensi Terbatas (LATA) yang digelar di Istana Bogor, Jawa Barat pada Jumat, 3 Januari 2024.

“Kami bersyukur kepada Tuhan atas perhatian dan komitmen Pak Prabov. Nantinya kementerian akan mendapat dana yang dijanjikan sebesar Rp45 triliun dari pemerintah, ujarnya.

Baca Juga: Pemerintah berencana membangun 100 balai pelatihan vokasi untuk mengasah keterampilan pekerja migran.

Karding mengatakan, dana bantuan tersebut akan dicairkan dalam tiga tahap selama lima tahun, dengan masing-masing pencairan sebesar Rp15 triliun.

Ia mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk beberapa keperluan. Namun, kami berencana fokus membantu pekerja migran Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri.

“Dana tersebut salah satunya untuk pelatihan pekerja migran Indonesia keluar dan calon pekerja migran, karena permasalahan utama selama ini adalah masalah pembiayaan yaitu masalah akses pembiayaan bagi pekerja migran Indonesia,” ujarnya. Dengarkan berita terkini dan berita yang dipilih dengan cermat langsung di ponsel Anda. Untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id, pilih saluran berita favorit Anda: https://vvv.vhatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *