Cerita Hasto soal Megawati yang Sempat Dilarang Sekolah, tapi Kini Raih 13 Doktor-Profesor Kehormatan
JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristianto menceritakan kisah Ketua Jenderal PDI-P Megawati Sokarnoputri yang sebelumnya dilarang bersekolah oleh pemerintahan Orde Baru, namun kini menyandang 13 gelar doktor dan guru besar kehormatan.
Kisah tersebut dituturkan Hasto pada Rabu (10/9/2024) untuk memotivasi mahasiswa Papua yang mendominasi Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Kepegawaian Negara (STIPAN) di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Hasto mengatakan, pasca peristiwa politik tahun 1965, pemerintahan Soeharto melarang Megawati melanjutkan studi.
“Dia adalah pemimpin yang perkembangan politiknya pada tahun 1965 menghalangi hampir seluruh keluarga Bung Karn untuk bersekolah,” kata Hast dalam keterangannya.
Baca Juga: Pertemuan Pravov-Megavati Diharapkan, Aliansi Diharapkan
Hasto melanjutkan, ayah Megawati, yakni Soekarno, presiden pertama RI, sebenarnya sempat diberi kesempatan untuk diwisuda oleh guru besarnya pada masa penjajahan Belanda.
Tapi sebenarnya negara (Indonesia) yang dibangun Bung Karno tiba-tiba merdeka, anak-anak negara, anak-anak tidak boleh melanjutkan pendidikan, lanjut Hasto.
Megawati, lanjut Hasto, mengatakan kepada Bung Karno bahwa dirinya tidak bisa melanjutkan studi.
Namun Bung Karno berpesan kepada Megawati untuk tetap tegar.
“Ketika Nyonya Mega memberitahu Bung Karno bahwa dia tidak bisa bersekolah karena keyakinan politiknya, Bung Karno menepuk pundak Nyonya Mega dan berkata, ‘Kamu adalah anak Bung Karno,’” katanya. bergegas
Baca Juga: Peluang Masuk Kabinet, Budhi Gunawan, Ajwar Anas dan Oli Dondokambe Tunggu Perintah Megawati
Setelah mendengar cerita Megawati, Hasto menceritakan kepada sejarawan Muslim Ibnu Khaldun, “Ketika seseorang tidak dapat mengenyam pendidikan formal, alamlah yang mengajarinya.”
Hasto mengatakan, meski Megawati melarangnya melanjutkan studi, ia berhasil meraih gelar yang luar biasa.
Jadi Bu Mega mengalami proses hubungan hidup yang luar biasa, sejauh ini sudah ada 13 orang doktor kehormatan dan guru besar, kata politikus asal Yogyakarta ini. Dengarkan berita terbaru dan berita pilihan kami di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.