JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Kasus kecelakaan mobil Pertamax terus berlanjut. Kali ini menimpa seorang pengguna Toyota Veloz 2015 bernama Yudhis yang berdomisili di Cibubur, Jakarta Timur.
Yudhis menjelaskan awal mulanya saat mengalami masalah mesin dua minggu lalu. Yudhis pertama kali mengisi mobilnya dengan bahan bakar Pertamax (BBM) di salah satu SPBU di Cibubur.
Setelah dipakai beberapa saat, gejala seperti kurang tenaga muncul saat Yudhis menginjak pedal gas.
Baca juga: Hukum dan Sanksi Bagi Mobil Pribadi yang Menggunakan Klakson Telolet
“Setelah saya isi bahan bakar dan setelah dipakai beberapa saat, muncul bekas luka seperti saya injak pedal gas tapi tidak ada api. “Beberapa kali saya di Jalan Margonda saat uji gas, akhirnya hidup kembali, hidup kembali,” kata Yudhis saat berkomunikasi dengan sp-globalindo.co.id kepada kami, Rabu (4/12/2024).
“Kemudian kejadian yang kedua kalinya terjadi saat saya hendak memasuki gedung apartemen saya. Sekali lagi, ketika di bensin sepertinya tidak menyala, sepertinya menganggur. “Tapi mesinnya tidak mati, pas saya injak gas saja sepertinya tidak ada respon, padahal saya banyak menekan gas.”
Singkat cerita Situasi ini sudah berulang kali terjadi seiring dengan meningkatnya kekeringan. Tiga hari setelah kejadian, Yudhis memutuskan untuk membawa mobil tersebut ke bengkel Toyota di Cibubur.
“Saya sedikit skeptis bahwa mungkin ada masalah dengan filter oli. Jadi saya memberi tahu dia apa masalahnya, meski saya sedikit skeptis. Karena sepertinya ada yang tidak nyambung antara kita, mesin press gas, dan sistem pembakarannya, kata Yudhis.
Saat itu bengkel Toyota Cibubur hanya mengganti filter oli, kata Yudhis. Sebab menurut mekanik, filter bahan bakar di Yudhis tidak pernah diganti. Selain itu, beberapa part mobil juga sudah diganti.
Setelah mendapat pelayanan, Yudhis kembali mencoba mobilnya, menempuh jarak yang cukup, keluhan tidak muncul lagi. Namun keesokan harinya gejala kurang tenaga kembali muncul dan intensitasnya semakin sering.
“Berkali-kali saya harus melangkah karena tidak bisa mengisi bensin sama sekali. “Sampai saya bisa membawa mobil itu kembali ke bengkel Toyota, saya bilang gugatannya masih menunggu,” kata Yudhis.
Udis mengecek mekaniknya untuk mengetahui permasalahan sebenarnya.
Akhirnya sang mekanik menyadari bahwa sistem gasnya tidak terhubung, seolah-olah ada sesuatu di antara pedal gas dan sistem pengapian sehingga mobil tidak ada sinyal pengapian sama sekali.
Yudhis kemudian meninggalkan mobilnya di bengkel selama dua hari untuk pemeriksaan lebih lanjut. Usai melakukan servis, Yudhis mendapati sekitar delapan mobil mengalami gejala yang sama seperti dirinya.
“Sudah ada delapan mobil yang keluhannya sama dengan saya, pas isi bahan bakar tidak kena. “Kebetulan seminggu banyak mobil yang komplain seperti saya, kebanyakan Avanza,” kata Yudhis.
“Saat itu mekanik sedang mencari informasi dan katanya kalau saya baca di media sosial ada kaitannya dengan Pertamax. “Kebetulan kejadian ini terjadi setelah saya isi Pertamax, jadi ya mungkin ada benarnya, tapi yang jelas ini bukan pertama kalinya saya isi Pertamax dan saya sudah sering isi Pertamax. ” .
Menurut Yudhis, sang mekanik belum memastikan penyakit tersebut disebabkan oleh Pertamax.
“Tetapi melihat kejadian yang sama dan testimoni dari masyarakat di dunia seminari menunjukkan ada kaitannya dengan penggunaan Pertamax,” ujarnya.
Baca juga: Mobil Listrik Honda Siap Jelajahi Tempat Bersejarah di Yogyakarta
Toyota Avanza Yudhis dirawat secara mekanis pada bagian filter dan tangki bensin hingga akhirnya mobil kembali bertenaga dan tidak ada masalah.
“Sudah dua minggu terakhir saya ke bengkel dan tidak ada keluhan serupa, semoga terus berlanjut. Karena sangat berbahaya ketika kami berkendara di jalan bebas hambatan dengan kecepatan tinggi, bahan bakarnya turun, kata Yudisco. Beberapa saluran berita favorit mengakses Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/ 0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.