sp-globalindo.co.id – Pelatih Arwana Jaya Asif Rahman Bermana yakin dualitas kepemimpinan di Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) akan segera berakhir.
Hal itu diumumkan pada Grand Final Liga Tenis Meja Indonesia (IPL) Season 1 di GBK Arena, Minggu (22/12/2024).
Menurutnya, dualisme ini hanya akan merugikan atlet dan pelatih.
“Kami ingin dualisme ini segera diselesaikan karena dualisme ini sudah berlangsung 12 tahun, sangat merugikan atlet, pelatih, dan pelatih di Indonesia,” kata Acef kepada media.
“Jadi, saya berharap pemerintah bisa memberikan solusi yang terbaik. Agar dualisme ini bisa cepat dan cepat terselesaikan,” ujarnya.
Baca Juga: China mendominasi tenis meja Olimpiade dengan 3 emas dan 1 perak
Meski ada dualisme kepemimpinan, Acief mengaku tidak bias.
Dengan sikap itu, ia tak ingin menghalangi para atlet yang hendak mengikuti kejuaraan.
“Untuk saat ini kami belum memikirkan dualisme. Artinya, khusus di klub kami, kompetisi apa pun, kami akan berpartisipasi di mana pun,” kata Asif.
“Kalau kita harus ikut salah satu pihak dalam dualisme ini, yang kalah adalah atletnya. Karena kalau kita di pihak lain, pihak lain tidak bisa ikut,” ujarnya.
Miris sekali kita sebagai pemain dan pelatih tenis meja Indonesia. Sudah 12-13 tahun tidak kunjung terselesaikan, kata pelatih Arwana Jaya.
Baca Juga: Kisah Atlet Tenis Meja Berusia 58 Tahun Zheng Jing yang Akan Debut di Olimpiade Paris 2024
Tim Arwana Jaya Putri mengalahkan Onik Sport di Grand Final Liga Pingpong Indonesia (IPL) Season 1. Arwana Jaya menang 3-1 melawan Onik.
Detail Pertandingan Beregu Wanita Arwana Jaya vs Onik Sport Mira vs Aisya (3-2) Desi vs Almyra (3-0) Desi/Gustin vs Aisya/Almyra (1-3) Meera vs Almyra (3-1) Saksikan Berita Terkini di perangkat Anda telepon Berita terkini pilihan kami secara langsung. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.