Compas.com – Kompetisi untuk Milklife Football Challenge -Semarang 2025 Judul Kejuaraan Diadakan di University of Tempalang Donpagoro, pada hari Minggu (2/16/2025), sangat keras.
Pada akhir kategori usia (di mana) 12, SDN Kalibanteng Kidul 03 muncul sebagai juara setelah menghentikan SDN Sendangmulyo 04 Resistance melalui kalimat.
Sementara itu, di mana 10, SDN Klepu 03 berhasil mempertahankan status juara setelah mengalahkan SDN Bembangarum 2 dengan skor 3-1 dalam acara yang diprakarsai oleh Djarum Foundation dan Milklife Sports Service.
KIDUL KIDUL 03 Kiper SDN Annisa Intan Sabilla tampaknya menjadi pahlawan yang membubarkan pukulan lawan selama pertukaran penalti.
Akibatnya, SDN Kalibanteng Kidul 03 ternyata menjadi 12 juara saya.
Baca juga: Tim Nasional Indonesia Putri Siap menghadapi Arab Saudi, Satoru Mochizuki Pilih 18 Pemain
“Saya sangat senang sebelum bermain di pertandingan terakhir, tetapi saya sangat senang karena saya bisa menyerahkan sekolah untuk menjadi juara-semean 2025 Champion Challenge. Saya berharap dengan pencapaian ini saya bisa membuat orang tua saya bangga,” kata Annisa dalam sebuah pers rilis diterima.
Sementara itu, dalam 10 pertandingan terakhir saya, SDN Klepu 03 berhasil menjaga gelar juara yang mereka menangkan dalam seri sepak bola Tantangan 2 2024.
Pada liburan terakhir tahun ini, dominasi dan keparahan mereka mengakhiri harapan SDN Pembangarum 2.
Faktanya, ketika pertandingan itu baru berusia dua menit, superstar dan pencetak gol terbanyak ke -10 saya, Shakila Azalia Ardani, mencetak gol setelah memisahkan dari pengawalan para pembela lawan.
Di akhir perang, SDN Klepu 03 juga memastikan untuk muncul sebagai juara dengan kemenangan 3-1.
Baca juga: Kerjasama PSSI, Sinergi dan Visi Hebat untuk Tim Nasional Wanita Nasional
Pelatih sepak bola Asisten Tantangan ASEP Sunarya mengatakan, menjaga tantangan sepak bola 2025 telah menjadi kombinasi tim yang telah berkompetisi sejak tantangan sepak bola melawan tim debut.
Dengan demikian, kualitas peserta lebih beragam sehingga bakat baru muncul di tengah -tengah gridiron.
“Saya melihat banyak peningkatan dalam kualitas yang ditunjukkan oleh sekolah -sekolah yang telah mereka ikuti dalam Tantangan Sepakbola beberapa kali, terutama dalam hal koordinasi dan model permainan tim dan tidak lagi terakumulasi,” katanya.
Ekosistem sepak bola wanita mulai tumbuh di sekolah dasar
Sementara itu, Direktur Layanan Olahraga Yayasan Djarum, Yoppy Roasin, mengatakan kepemilikan sepak bola Chalenge-Semerang 2025 adalah bentuk keseriusan dalam membangun ekosistem sepak bola wanita Indonesia dan berkelanjutan.