Compas.com – Belum lama ini, memiliki kemungkinan kegembiraan pada hari Selasa (2015.2025).
Kasus ini banyak dibahas setelah penampilan media sosial dalam bentuk muatan video dan identitas video, yang diduga dicurigai para tersangka.
Dalam eksitasi ini, pelakunya adalah spesialis bersalin atau OBGYN, yang disebut praktik di Garut.
Dalam video CCTV, yang tersebar luas ketika melihat spesialis bersalin dan pasien dengan pemeriksaan gender yang berbeda di ruangan hanya bersama -sama.
Baca juga: Dokter Pasien Menghubungi Pasien di Garut, ini SOP dengan USG
Baik perawat dan suami pasien tidak terlihat oleh rekannya.
Selama pemeriksaan ultrasonik, dokter memiliki satu tangan, memegang perangkat yang disebut pemberi.
Kemudian satu tangan tampaknya memiliki sebagian besar pasien.
Dapat juga dicatat bahwa dokter tidak menggunakan sarung tangan medis di kedua tangan selama pemeriksaan ultrasound.
Pasien terlihat tidak nyaman mencoba mendistribusikan gerakan tangan dokter, yang terlihat aneh.
Dalam kasus Garut, kita perlu tahu bagaimana prosedur pemeriksaan USG harus dilakukan, terutama dengan dokter dan pasien dari jenis kelamin yang berbeda.
Baca juga: Kementerian Kesehatan menonaktifkannya sementara dokter kandungan Garuta diduga melecehkan pasien, bagaimana mengendalikan USG kehamilan yang tepat?
Compas.com sedang mencoba untuk mendapatkan informasi tentang praktik ujian ultrasonik sesuai dengan SOP dan reaksi terhadap kemungkinan kasus pelecehan yang diselenggarakan oleh dokter kandungan di Garut.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Kesehatan Indonesia Aji Muhawarman mengatakan Selasa (05.2025) bahwa partainya telah setuju dengan Dewan Medis Indonesia (CCI) untuk sementara menonaktifkan Sertifikat Pendaftaran Pelakunya (ST).
Active ST adalah salah satu persyaratan utama bagi dokter untuk berlatih.
Namun, AJI tidak dapat memberikan penjelasan tentang prosedur USG menurut SOP.
“Cobalah untuk bertanya kepada klinik atau organisasi profesional,” katanya saat itu di sp-globalindo.co.id.