SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Global

Demo Besar-besaran Guncang Turkiye, Ini Pemicunya

ISTANBUL, COMPAS.COM – Dari Rabu (3/19/2025) hingga Jumat (20.03.2025), demonstrasi besar -besaran mengejutkan Turkiye.

Demonstrasi Ecamoglu Ecamy Istanbul yang populer saat menyelidiki korupsi dan terorisme.

Imamoglu, saingan politik untuk Presiden Turki Erdogan, ditangkap Rabu pagi, beberapa hari yang lalu ketika ia ditunjuk sebagai kandidat utama untuk pemilihan presiden 2028.

Baca Juga: Kisah Indonesia Indonesia Turkiye: 13 Jam Puasa, Tarawih Lebih Cepat

Menurut AFP, partainya mengecam penangkapan itu sebagai “kudeta” dan berjanji untuk melanjutkan demonstrasi yang menyebar 32 di setidaknya 81 provinsi Turkiye pada Kamis malam.

Para pemimpin oposisi di Ozgur Ozel mendesak orang -orang di seluruh Turkiye untuk dibawa ke jalan pada pukul 17:30 waktu setempat setelah akhir Ramadhan cepat, meskipun jaksa agung memperingatkan bahwa banding semacam itu “melanggar hukum dan tidak dapat diterima.”

Ribuan orang menentang larangan protes di Istanbul, berkumpul di luar balai kota setiap malam untuk mendukung tindakan itu.

Pihak berwenang pada hari Jumat memperluas larangan ke ibukota Ankara dan kota -kota Pantai Barat.

Polisi awalnya menghindari penanganan protes, tetapi pada hari Kamis mereka menembakkan peluru karet dan gas air mata ketika mereka bertabrakan dengan siswa di Istanbul.

Baca Juga: Warga Indonesia ini berbagi 13 jam puasa Turkiye, tetapi mungkin 18 jam di musim panas

Di Ankara, polisi Antikuru-Hara menggunakan gas merica, peluru karet dan senjata air untuk membubarkan sekitar 1.500 orang dalam demonstrasi Turkiye.

Turkiye mengatakan polisi menangkap setidaknya 88 pengunjuk rasa, yang memulihkan 53 angka pertama dari Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya, yang juga mengatakan 16 petugas polisi terluka.

Dia juga mengatakan polisi telah menangkap 54 orang lagi karena unggahan online, yang diyakini sebagai upaya untuk mendorong.

Pada Kamis malam, Erdogan telah mengabaikan kerusuhan selama bertahun -tahun karena jalan terburuk memprotes melawan Türkiye (Turkiye).

“Oposisi akan menjadi masalah yang Anda tunjukkan secara hukum bahwa masalah terbesar di negara ini adalah puncak kemunafikan,” katanya.

Dia melanjutkan: “Turkiye tidak punya waktu untuk menghabiskan oposisi dalam drama.”

Baca Juga: Konsulat Umum Bekerja Langsung Setelah Kecelakaan Bus Umrah Ziarah Di Arab Saudi

Tetapi Ozel memperingatkan Erdogan pada hari Kamis bahwa protes akan berlanjut.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *