Di COP29, PLN Nyatakan Siap Dukung Target Pemerintah Manfaatkan Energi Terbarukan 75 Persen hingga 2040
sp-globalindo.co.id – PT Peraturanaan Listrik Negarara (PLN) (Persoo) telah menyatakan bahwa kemauan untuk mendukung visi energi itu sendiri – perhitungan dengan meningkatkan penggunaan energi terbarukan sebesar 75 persen pada tahun 2040.
Langkah strategis sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 % yang disebabkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Presiden PLN Darmawan Pradjo mengatakan dia telah menyiapkan peta khusus cara untuk mendukung tujuan pemerintah dan terus mendistribusikan kerja sama dengan anggota lokal dan internasional.
Dia mengatakan bahwa sementara itu, PLN telah mendesain ulang proposal untuk rencana bisnis untuk listrik (RUTL).
Pada tahun 2040, PLN akan menambah 100 gigawate (GW) dari sebagian besar listrik yang dihasilkan dari energi terbarukan.
“Pak Hashim DjoJohadikusumo (utusan khusus untuk energi dan lingkungan) telah mengumumkan bahwa 75 persen atau sekitar 75 GW dari kemampuan tambahan berasal dari generator sumber energi terbarukan,” katanya.
Baca Juga: PLN Siap mendukung cara energi Indonesia melalui pabrik EBT di COP 29
Dia mengatakan bahwa di salah satu konferensi pelanggan Pavilion Indonesia (COP29), CEO dari iklim pembicaraan, Baku, Azerbaijan.
Darmawan menjelaskan bahwa PLN akan mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menambahkan tanaman berdasarkan sumber energi terbarukan.
“Pengurangan ini berasal dari 25 GW Hydroelectrics, 27 GW Surya, 15 GW Winds, GW 6 Geotermal dan 1 Bioenergy My,” jelasnya dalam siaran pers pada hari Rabu (13.11.2024).
Darmawan menjelaskan bahwa ia akan mencapai 75 persen energi terbarukan dan PLN akan membangun hijau yang membuat garis tegangan tinggi (GTL) dengan 70.000 km siklus (km).
GTL diharapkan kehabisan sumber sumber energi terbarukan, yang sebagian besar berada di daerah terpencil di pusat permintaan.
Selain itu, PLN telah merancang jaringan pintar untuk mengatasi penghentian sumber energi terbarukan.
Baca Juga: COP29, PLN mempromosikan kerja sama internasional dan memperkuat energi hijau di negara asal
Dengan demikian, energi bersih yang dihasilkan dari generator dapat memasuki sistem PLN.
“Kita perlu membangun pembangkit listrik yang fleksibel. Kita perlu membangun jaringan pintar, unduhan pintar, stasiun kontrol pintar dan distribusi pintar,” katanya.
Darmawan mengatakan dia hanya bisa menambahkan 5 GW tanpa jaringan pintar PLN. Namun, dengan jaringan pintar, PLN dapat menambahkan pabrik energi angin dan matahari ke 42 GW.