JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Pemerintah Indonesia berencana mempercepat program wajib biodiesel 50 persen (B50) untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.
Dalam keterangannya saat rapat kerja gabungan dengan KPK
Insya Allah tahun 2026 kita masuk B50. Tanggal 1 Januari 2025 kita masuk B40. Dengan demikian, solar tidak lagi kita impor, ujarnya, Senin (2/12/2024).
Baca Juga: Cherie Pastikan Jaecoo Datang Tahun Depan, Ajak Tim Kalian
Upaya ini mengikuti arahan Presiden Indonesia Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya swasembada energi. Padahal, Indonesia harus mandiri energi untuk menghadapi ketidakpastian geopolitik global.
“Kita dikaruniai tanaman seperti kelapa sawit, singkong, tebu, dan jagung yang bisa diolah menjadi sumber energi,” kata Prabowo belum lama ini.
Sebagai langkah pendukung, pemerintah juga berencana membangun pabrik etanol dan metanol di Bojonegoro, Jawa Timur dengan nilai investasi setara 1,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 19,03 triliun.
Perkembangan ini signifikan karena 80 persen metanol yang digunakan dalam biodiesel masih diimpor.
Baca Juga: Benarkah Tangki Bensin Mobil Ada Lapisan Anti Karat di Dalamnya?
Selain itu, uji coba biodiesel B50 rencananya akan dimulai pada tahun 2025 untuk memastikan kesiapan operasional.
Deputi Koordinator Bidang Perekonomian Pangan dan Agribisnis Dida Gardera mengatakan, pelaksanaan uji jalan ini akan mempercepat target penggunaan B50 setelah tahun 2028. Dengarkan berita terhangat dan pilihan berita kami Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id langsung ke ponsel Anda: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.