sp-globalindo.co.id – Hubungan bilateral Indonesia dan Korea Selatan, khususnya di bidang budaya, tidak lepas dari pengaruh pengguna internet alias pengguna internet.
Pasalnya, jumlah pengguna Internet di Indonesia mencapai 221 juta jiwa yang merupakan salah satu terbesar di dunia.
Di sisi lain, kemajuan teknologi khususnya internet dan alat komunikasi juga berdampak pada hubungan internasional. Salah satunya diwujudkan dalam diplomasi digital.
Baca Juga: Korea Selatan alokasikan Rp 455 miliar untuk proyek digital di Asia Tenggara
Singkatnya, diplomasi digital adalah strategi diplomasi baru yang berbasis pada Internet dan perangkat digital.
Dalam bukunya Digital Diplomacy and Indonesian Foreign Policy, Humphrey Wangke menyatakan bahwa diplomasi digital merupakan pergeseran praktik diplomasi yang menempatkan dan menekankan percakapan dengan penduduk asing.
Platform media sosial menjadi salah satu arena membangun percakapan lintas batas negara. Jadi di sinilah diplomasi digital antar masyarakat terjadi.
Banyak penggemar budaya pop Korea, atau K-wave alias Hallyu, berinteraksi dengan fandom – sebutan untuk penggemar – dari negara lain melalui platform media sosial.
Konsumsi konten Hallyu pengguna internet Indonesia mempengaruhi persepsi positif terhadap Korea Selatan.
“Persepsi positif secara umum adalah bahwa (Korea) memiliki pembangunan ekonomi, merupakan mitra favorit Indonesia dan merupakan negara yang bertanggung jawab secara sosial di seluruh dunia,” jelas Gangsim Eom, mahasiswa PhD di Universitas Harvard dan peneliti tamu di Universitas Indonesia.
Perempuan asal Korea Selatan yang akrab disapa Simi ini sempat menjadi salah satu panelis dalam lokakarya Jaringan Jurnalis Generasi Penerus Indonesia yang diselenggarakan oleh Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (FPCI) pada awal Desember lalu.
Menurut Simi, laporan bertajuk Global Hallyu Trends 2022 oleh Korea Foundation for International Cultural Exchange (KOFICE) menyebutkan terdapat 2,26 juta anggota komunitas K-Pop di Indonesia.
Hal ini menjadikan Indonesia sebagai basis penggemar K-Pop terbesar kedua di Asia Tenggara.
Penggemar sering kali membuat dan mengelola komunitasnya sendiri berdasarkan selebriti atau konten yang mereka sukai. Disini mereka juga berbagi informasi seputar dunia K-Pop.
Mereka berperan penting dalam mempromosikan budaya Korea secara online/virtual maupun offline di Indonesia.
Konten Hallyu yang disertakan dalam laporan ini bervariasi. Mulai dari drama Korea (drakor), produk kecantikan (perawatan kulit dan kosmetik), acara hiburan, musik, fashion dan film.